Wakil Bupati Agam, Sumatera Barat, Irwan Fikri resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu dilakukan lantaran tak akur dengan Bupati Andri Warman. Bahkan Irwan Fikri menyebut hubungannya dengan sang bupati tak akur sejak awal pelantikan.
"Sejak awal dilantik, hubungan kami sudah tidak harmonis," cerita Irwan kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
Politisi Partai Demokrat itu pun mengatakan, ketidakharmonisan dengan bupati tersebut menciptakan persepsi buruk terhadap dirinya di tengah-tengah masyarakat. Sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demi keberlangsungan pemerintahan Kabupaten Agam, mengundurkan diri adalah langkah yang harus saya tempuh," katanya.
Irwan pun sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Ketua DPRD, sesuai prosedur.
"Surat sudah saya kirim kepada Ketua DPRD dan sudah diterima Sekwan," jelas Irwan.
Meski sudah menyampaikan surat permohonan pengunduran diri, hingga hari ini Irwan mengaku masih bertugas sebagai wakil bupati. Ia berkomitmen tetap melaksanakan tugasnya sebagai wakil bupati sampai ada Surat Keputusan (SK) pemberhentian dari Kementerian Dalam Negeri.
"Saya melaksanakan tugas sebagai mana mestinya hingga akhirnya SK pemberhentian dikeluarkan Kemendagri," katanya.
Irwan sudah dua kali menjabat sebagai Wakil Bupati Agam. Pertama ia mengemban jabatan tersebut pada tahun 2013-2015. Saat itu ia mendampingi Bupati Agam Indra Catri menggantikan Wabup sebelumnya, Umar.
Pada Pilkada Agam periode 2021-2026, Irwan berpasangan dengan Andri Warman diusung oleh PAN dan Partai Demokrat dengan memperoleh 59.869 suara atau 32.33% dari total suara sah dan dilantik 26 Februari 2021.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Agam, Rahmad Lasmono membenarkan kabar pengunduran diri Irwan Fikri.
"Infonya benar. Sudah ada suratnya kepada Ketua DPRD," kata Rahmad saat dikonfirmasi detikSumut.
Menurut Rahmad, pihaknya baru tahu ada suratnya, tapi tidak ada informasi dari Wabup kepada Bupati.
"Kita sudah cek. Wakil Bupati mengundurkan diri. Tapi suratnya (hanya) kepada DPRD. Kepada Bupati, beliau tidak ada menginformasikan hal itu," katanya.
Rahmad menyebut, selama ini tidak ada gesekan yang terlihat antara kepala daerah dengan wakilnya.
"Semuanya berjalan normal dan biasa saja. Kalau sekarang Wabup mengundurkan diri, saya tidak tahu apa alasannya. Surat resminya kepada kita belum ada. Tidak berani meraba-meraba," katanya lagi.
(nkm/nkm)