Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan komentar terkait anak AKBP Achiruddin menganiaya mahasiswa di Medan. Ahmad Saroni awalnya menyampaikan apresiasi ke Kapolri dan Kapolda yang langsung mencopot Achiruddin.
Setelah itu, Sahroni kemudian menduga ada intervensi yang dilakukan Achiruddin sehingga kasus yang melibatkan anaknya mandek hingga 4 bulan.
"Saya apresiasi Pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) dan Kapolda Sumut (Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak) yang gerak cepat dalam memproses kasus viral ini. Saya yakin pasti ada campur tangan yang dalam dari AKBP Achiruddin sehingga kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya ini mandek sampai 4 bulan," kata Sahroni melansir detikNews, Rabu (26/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahroni pun meminta agar Polda Sumut memeriksa jajarannya yang mengetahui kasus ini, namun tidak menyelesaikannya. Sahroni menilai penanganan kasus yang memakan waktu lama berpotensi merusak citra Polri.
"Polda Sumut juga harus memeriksa jajarannya yang mengetahui kejadian dan pelaporan ini 4 bulan lalu, namun tidak mem-follow up kasus ini. Ini sangat mengerikan dan berpotensi merusak nama baik institusi," tutur Sahroni.
Sahroni pun berharap sanksi terberat bisa diberikan Polri ke AKBP Achiruddin. Sahroni tak ingin terus-menerus ada anggapan kasus viral baru ditindaklanjuti penegak hukum.
"Terbukti dalam sidang etik orang tuanya, maka sanksi terberat harus diterima yang bersangkutan sebagai anggota Polri. Bener (jangan jangan nunggu viral dulu)," ungkapnya.
(afb/afb)