Pasangan suami istri (Pasutri) asal Lampung, Irsad dan Wahyu Triningsih menjadi korban kekejian Tohari atau Mbah Slamet yang mengaku sebagai dukun pengganda uang di Jawa Tengah. Pihak keluarga mengaku keduanya sudah meninggalkan rumah sejak setahun lalu.
Helmi, kakak kandung Irsad mengatakan, keduanya pergi dari Lampung merantau ke Jawa.
"Mereka sudah setahun lalu meninggalkan rumah, bilangnya ada yang nawarin kerjaan," katanya kepada wartawan di kediamannya, Rabu (5/4/2023).
Dikatakan Helmi, keduanya ditawari pekerjaan sebagai pengajar sulam tapis di Jawa.
"Irsad kan bisa membuat sulam tapis, dia di sini punya usaha itu. Tapi ditawarin kerja di sana, katanya disuruh ngajar kursus gitu dengan bayaran perjam," terang dia.
Setelah pasangan ini meninggalkan rumah, lanjut Helmi, keluarga kehilangan kontak. "Dari meninggalkan rumah itu, kami sudah kehilangan kontak," tandasnya.
Sebelumnya, 2 warga Provinsi Lampung dikabarkan turut menjadi korban Tohari (46) atau Mbah Slamet yang merupakan dukun pengganda uang di Jawa Tengah.
Saat dikonfirmasi terkait identitas keduanya, Polda Lampung membenarkan hal tersebut. Dua warga itu merupakan pasangan suami istri warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.
"Benar, dua warga Lampung. Mereka warga Kabupaten Pesawaran pasangan suami istri atas nama Irsad dan Wahyu Triningsih. Polda Lampung akan membantu Polda Jawa Tengah dalam penyelidikan kasus tersebut, kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah," katanya, Rabu (5/4/2023).
(nkm/nkm)