Bocah 8 Tahun Dipaksa Tetangga Seks Oral Trauma Berat

Jambi

Bocah 8 Tahun Dipaksa Tetangga Seks Oral Trauma Berat

Dimas Sanjaya - detikSumut
Selasa, 14 Mar 2023 18:08 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan anak. (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Jambi -

Bocah berusia 8 tahun di Jambi yang dipaksa tetangga melakukan seks oral mengalami trauma berat. Dia kini takut keluar rumah dan bertemu orang.

"Anak saya cuma menangis, nggak mau ketemu orang baru atau ngomong sama orang baru. Dia cuma mau ngobrol sama saya atau ayahnya," kata orang tua korban, S, Selasa (14/3/2023).

S mengatakan pasca kejadian itu, korban sudah dua hari tidak masuk sekolah. Ia hanya menangis dan enggan berkomunikasi dengan seseorang kecuali hanya kepada kedua orang tuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah dua hari tidak masuk sekolah takut ketemu orang," sebutnya.

Aksi pelaku berinisial T (18) kini telah dilaporkan orang tua korban ke pihak kepolisian. Laporan itu bernomor :STPL /188 /III / 2023 / Polresta Jambi / Polda Jambi.

ADVERTISEMENT

"Kami berharap ini segera ditindaklanjuti (polisi), anak saya memang nggak lecet tapi kan mentalnya kena itu. Dan belum tahu kapan kita bisa menghilangkan trauma itu," jelasnya.

Sementara itu, TG ayah korban mengatakan bahwa dengan adanya laporan ini ia juga berharap polisi segera mengusut perkara. Ia mengaku tidak mau berdamai dengan pelaku atas perbuatan yang dilakukan kepada anakny tersebut.

"Saya tidak mau berdamai, biarlah ini hukum yang berbicara," tegasnya.

Sebelumnya, seorang bocah laki-laki di Jambi diduga menjadi korban pelecehan oleh tetangganya. Bocah usia 8 tahun itu dipaksa melakukan perbuatan tidak senonoh dan seks oral oleh seorang pemuda berinisial T (18).

Orang tua korban, S melaporkan kejadian itu ke Polresta Jambi. Aksi dugaan pencabulan terjadi di sebuah toilet Langgar setempat saat anaknya bermain di lingkungan rumahnya di Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

"Anak saya ini sedang main di Langgar, kejadian itu sore setelah Ashar anak saya main kemudian ditarik ke WC, kemudian diminta untuk melakukan keinginannya hingga anak saya sempat mual dan muntah," kata S.

Saat dipaksa menuruti keinginannya yang menjijikkan itu, pelaku turut mengancam korban. Di mana, jika korban tidak mau melakukan pelaku akan memanggil temannya dengan membawa senjata tajam.

Aksi ini kemudian diketahui setelah korban di-bully oleh teman-teman lingkungannya, dengan istilah 'merokok'. Kejadian perundungan itu diketahui oleh ibu RT. Sehingga, ibu RT yang melihat korban menangis, memanggil korban dan teman-temannya.

"Korban menceritakan kejadian itu, jadi dia diejek dibilang anak saya merokok, saya tidak berpikir sejauh ini, kalau yang dimaksud merokok ini dicabuli pelaku," ucapnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads