Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jambi mengamankan 22 unit truk batu bara selama operasional dihentikan. Sejumlah truk yang diamankan itu dikarenakan masih membandel beroperasi di tengah adanya larangan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jambi, Kompol Sukarman mengatakan bahwa penindakan ini menindaklanjuti instruksi Gubernur Jambi Al Haris yang menutup sementara operasional batu bara pada Rabu (1/3) imbas kemacetan 22 jam di Jalinsum Sarolangun-Batanghari. Penindakan dilakukan berkat adanya laporan masyarakat yang kesal masih ada truk batu bara yang masih beroperasi.
"Jadi truk ini nekat beroperasi saat adanya larangan aktivitas truk batu bara melintas," kata Kompol Sukarman, Kamis (9/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Sukarman, puluhan truk ini diamankan dari kawasan Talang Gulo, Jalan Lingkar Selatan, Kota Jambi. Sebagian truk yang ditilang dan diamankan itu juga ada yang dihadang masyarakat yang kesal.
"Awalnya, ada 18 truk yang dihadang warga saat melintas di sore hari. Kemudian saat subuh polisi kembali mengamankan 4 truk batu bara," sebutnya.
Untuk mengantisipasi adanya keributan antara warga dan sopir, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi. Di lokasi polisi langsung mengamankan truk batu bara tersebut.
"Ya, kita sudah tilang dan truk kita amankan ke Ditlantas Polda Jambi," tutupnya.
Sebelumnya pada Selasa (28/2) hingga Rabu (1/3) kemacetan horor 22 jam terjadi di Jalinsum Sarolangun-Batanghari. Arus lalu lintas lumpuh total diakibatkan banyaknya truk batu bara yang parkir di bahu jalan, dan adanya truk terguling.
Hidayat (28) menjadi salah warga Kota Jambi yang terjebak dalam fenomena lalu lintas ini. Ia terjebak macet sejak Selasa (28/2) siang. Setelah terjebak macet selama berkisar 22 jam, barulah ia bisa memasuki Kota Jambi.
"Kemacetannya sampai terjadi 4 jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan. Bukan tidak bisa lewat lagi, tetunak (berhenti) di situlah," ujarnya, Rabu (1/3/2023) lalu.
"Hampir 22 jam kami terjebak macet," tambahnya.
Bahkan, kata Hidayat, imbas kemacetan ini, terdapat pasien yang meninggal dunia di dalam ambulans. Hal itu ia temui saat terjebak macet di sana.
"Ada ambulans yang membawa pasien, meninggal di situ. Dia ini mau ke Jambi, tetapi tidak tahu mau ke rumah sakit mana," kata Hidayat.
Atas hal itu, Gubernur Jambi Al Haris mengambil tindakan menutup operasional batu bara di Jambi. Hingga kini operasional truk batu bara masih ditutup dan rencana akan dibuka kembali pada Sabtu (11/3).
(afb/afb)