Polisi mengaku mendapat sejumlah kendala untuk mengungkap pelaku pembunuhan lansia di Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut), SL yang ditemukan tewas tanpa kepala. Sampai saat ini, pelaku belum terungkap.
"Saya menjelaskan bahwa perkembangan penemuan mayat tersebut masih dalam penyelidikan karena banyak kendala yang dihadapi," kata Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian, Sabtu (4/3/2023).
Freddy menyebut kendala itu, seperti tertutupnya masyarakat sekitar dalam memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Selain itu, kata Freddy, tidak adanya saksi di lokasi kejadian juga menjadi kendala terungkapnya kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, tertutupnya warga sekitar yang tidak mau memberikan informasi, mereka sangat sulit dan tertutup. Kemudian, kendala yang kita hadapi adalah tidak ada saksi dalam kejadian tersebut (di lokasi)," ujarnya.
Freddy mengaku sejauh ini pihaknya telah memeriksa lebih dari 20 orang saksi. Namun, dari saksi tersebut belum juga bisa mengungkap pelaku pembunuhan lansia itu.
"Saksi yang kita periksa ada 20 orang lebih, namun sampai sekarang kita belum bisa menentukan siapa pelakunya dan siapa tersangkanya," ujarnya.
Dia mengaku pihaknya juga telah melakukan uji laboratorium barang-barang yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Namun, hingga saat ini hasil uji lab itu belum keluar.
"Kita melakukan uji lab barang-barang temuan di TKP, kita antar ke lab Polda Sumut dan sampai sekarang hasil belum keluar, mungkin dalam waktu dekat," sebut Fredyy.
Sebelumya, jasad SL itu ditemukan tewas tanpa kepala pada Sabtu (18/2) malam, di sebuah kebun di Desa Mondrowe. Berdasarkan pengakuan keluarga, korban pergi dari rumahnya pada Sabtu pagi untuk pergi ke kebun.
Saat itu, korban juga sempat berpamitan kepada suaminya, namun, hingga pukul 16.00 WIB korban tak juga kunjung pulang. Suami korban yang curiga dengan hal itu lalu meminta tolong kepada sejumlah warga untuk membantunya mencari korban.
Setibanya di lokasi kejadian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tanpa kepala. Penemuan jasad korban itu lalu dilaporkan oleh warga ke pihak kepolisian. Tak lama, petugas tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, wanita lansia diduga menjadi korban pembunuhan. Menurut pemeriksaan pihak kepolisian, korban diduga dibunuh bukan di lokasi awal korban ditemukan. Sebab, petugas tidak menemukan adanya bercak darah di lokasi tersebut.
Setelah menemukan jasad korban, pihak kepolisian dibantu warga lalu menyisir keberadaan potongan kepala korban. Alhasil, sekitar pukul 10.45 WIB, kepala korban ditemukan berjarak delapan meter dari lokasi penemuan jasad korban.
Sebelum menemukan kepala korban, warga juga menemukan sebuah parang yang tak jauh dari lokasi penemuan jasad korban. Lokasi penemuan parang itu hanya berjarak sekitar dua meter dari tempat penemuan potongan kepala korban.
Parang itu diduga menjadi alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Atas kejadian ini, pihak kepolisian telah melakukan autopsi terhadap jasad korban di RSUD Thomson Gunung Sitoli.
(dpw/dpw)