.webp)
Richard Eliezer berkeinginan untuk kembali bertugas di Brimob setelah divonis 1,5 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat. Keluarga Yosua pun angkat bicara mengenai itu.
Ayah Yosua, Samuel Hutabarat mengatakan, peluang Eliezer kembali bertugas di Brimob menjadi tergantung aturan yang berlaku di Polri.
"Itu adalah suatu peraturan di instansi pemerintahan atau kepolisian. Kita ikuti saja proses peraturan yang ada di kepolisian," kata Samuel Hutabarat di gedung Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilansir detikNews, Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, pengacara keluarga Yosua, Kamarudin Simanjuntak, mengklaim pihaknya juga telah bertemu dengan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dan menyampaikan terima kasih atas kerja keras kepolisian mengungkap perkara pembunuhan berencana Yosua.
"Kemudian kami juga tadi menyempatkan diri mampir ke Kabareskrim Polri ketemu bang Agus menyampaikan rasa terima kasih yang luar biasa atas peran beliau bersama kami mengungkapkan perkara ini dengan melibatkan 3 dir, Dirtipidum, Dittipideksus dan Diriber akhirnya perkara ini menjadi terang," kata Kamarudin.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan peluang Bharada Eliezer untuk kembali ke Polri masih ada. Namun keputusan itu tergantung hasil sidang etik yang akan digelar Polri.
"Peluang itu ada (Bharada E kembali ke Brimob). Kita minta untuk tim dari Propam mempersiapkan sebagai sesuatunya kalau memang bisa dilaksanakan," ujar Sigit di The Tribatra Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).
Sigit mengatakan pihaknya selalu mengikuti perkembangan sidang, bahkan catatan hakim juga akan dipertimbangkan untuk menentukan nasib Eliezer nantinya saat sidang etik.
Pertimbangan untuk mengizinkan Eliezer kembali ke Polri juga dilihat dari harapan masyarakat. Apabila semua pihak yang terdampak menerima, hal tersebut bisa menjadi pertimbangan di kode etik selanjutnya.
"Kita juga melihat apa yang menjadi harapan masyarakat, harapan orang tua, itu menjadi pertimbangan kami dalam waktu dekat," tutur Sigit.
(nkm/nkm)
