5 Pria Jabar Dihajar Warga Bukan Penculik, Polisi Buru Provokator

Sumatera Selatan

5 Pria Jabar Dihajar Warga Bukan Penculik, Polisi Buru Provokator

Prima Syahbana - detikSumut
Selasa, 07 Feb 2023 23:17 WIB
Tangkapan layar video lima pria asal Garut, Jabar dihajar warga karena dituding hendak menculik anak di Muratara, Sumsel.
Foto: Istimewa
Palembang -

Polisi merilis kasus 5 pria asal Garut, Jawa Barat yang diamuk warga lantaran dituding sebagai pelaku penculikan anak di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan. Polisi memastikan kelima pria itu tak bersalah.

Adapun identitas kelima pria yang menjadi korban keganasan warga di kantor Balai Desa Sukaraja, Karang Jaya, Muratara itu diantaranya YM (51) warga Sukawening LWR (30) warga Cihuni, DW (49), TL (47) dan AE (48).

Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra mengatakan, bahwa dari gelar perkara yang telah dilakukan berdasarkan keterangan dari 10 orang saksi dan penyelidikan di hp maupun kendaraan kelima pria itu, peristiwa itu terjadi karena miskomunikasi.

"Dari hasil gelar perkara tadi setelah memeriksa 10 orang saksi, kelima pria asal Garut itu tak terbukti ditemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan khususnya penculikan anak. Yang ada itu hanya miskomunikasi masyarakat usai mendapat peringatan dari Kades," kata Ferly dikonfirmasi detikSumut, Selada (7/2/2023).

Menurutnya, usai menggelar mediasi atas kerugian yang dialami kelima korban, pihak Kecamatan Karang Jaya dan empat Kepala Desa bersedia untuk bertanggungjawab.

"Dari 'win win solution' yang kita mediasi tadi, pihak kecamatan dan empat kepala desa mengaku bersedia memberikan 'ganti rugi' kepada mereka, besok. Kondisi mereka juga sehat wal afiat," katanya.

Ferly mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban di Garut untuk memberikan penjelasan. Sejumlah barang korban yang dijarah warga, katanya, juga sudah dikembalikannya. Saat ini, semua barang milik korban termasuk mobil juga diterima kembali.

"Keluarga mereka di sana (Garut) juga sudah kita hubungi. Untuk barang-barang mereka yang diambil berupa jaket dan ho juga sudah banyak yang dikembalikan warga. Semuanya sudah kita serahkan, mobilnya juga. Besok setelah mereka menerima ganti rugi rencananya mereka akan pulang ke Sarulangun," terangnya.

Meski begitu, Ferly mengaku pihaknya akan tetap menyelidiki dan memburu siapa dalang atau provokator yang menggerakkan warga sehingga peristiwa perusakan mobil dan penjarahan itu bisa terjadi.

"Iya tentu akan tetap kita selidiki. Jika korban merasa tidak puas mereka juga bisa melaporkannya. Penyelidikan tetap berlangsung dan yang menyebabkan kejadian itu bisa terjadi masih kita buru," jelasnya.




(afb/afb)


Hide Ads