Terduga pelaku pencurian sepeda motor, Eko Hardian (34) di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tewas diamuk warga. Keluarga yang tak terima atas kejadian tersebut melapor ke polisi.
"Iya pak benar kami dari pihak keluarga sudah melaporkan," kata kakak kandung Eko, Edi Supardi ketika dimintai konfirmasi, Jumat (3/1/2023).
Edi menduga, adiknya tewas diamuk warga lantaran ada sejumlah orang yang memprovokasi. Dia berharap dengan adanya laporan ini polisi bisa mengungkap kasus tersebut secara terang-benderang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dugaan kami pasti ada yang memprovokasi sehingga adik kami ini diamuk massa. Kami mohon kepada Polres Ogan Ilir agar dapat mengusut tuntas peristiwa ini," katanya.
Dijelaskannya, sebelum kejadian itu Eko, warga Desa Kerinjing, Tanjung Raja, itu meminta izin kepada istrinya untuk mengurus jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) di wilayah Indralaya. Saat ke sana, Eko membawa motor, HP dan sejumlah berkas.
"Dia ini ketika pergi dari rumah minta izin ke istrinya untuk mengurus Jamsostek. Korban ini membawa sepeda motor Yamaha Vixion, 2 HP dan tas yang berisi ijazah dan berkas untuk mengurus Jamsostek," bebernya.
Bukan tak ada tujuan, kata Edi, Eko hendak mencairkan dana Jamsostek itu karena ia baru saja berhenti bekerja dari PT Arwana Ogan Ilir. Uang Jamsostek disebut dicairkan Eko untuk modal untuk bekerja di showroom mobil di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), milik kerabatnya.
"Adik saya ini sebelumnya kerja di PT Arwana, setelah di PHK sekitar 2 bulan lalu, dia bekerja di Padang, Sumbar. Dua hari sebelum kejadian dia pulang karena mau urus Jamsostek. Rencananya mau berangkat lagi ke sana," kata Edi.
Atas kematian Eko yang tak wajar itu, Edi mengaku keluarganya sangat terpukul, apa lagi Eko meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil, satu kelas 4 SD dan satu lagi masih berumur 3 tahun.
Menurut Edi, keluarganya juga tak terima dengan isu yang beredar yang menyebut Eko dimassa karena mencuri motor.
"Informasi yang kami terima adik kami ini meninggal dimassa warga karena diduga mencuri motor. Kami tidak membenarkan berita tersebut, namun kami juga tidak mengatakan adik kami ini sempurna atau tidak bersalah," katanya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
Ia juga menyoalkan, jika Eko memang terbukti melakukan pencurian seperti yang dituduhkan, menurutnya warga harus menyerahkanya ke polisi bukan menghakiminya hingga tewas.
"Seandainya adik kami ini benar melakukan pencurian, mengapa tidak diserahkan kepada penegak hukum. Negara kita ini kan negara hukum. Pengeroyokan itu tidak diperbolehkan. Kami sangat menyayangkan terjadinya aksi main hakim sendiri hingga menyebabkan nyawa adik kami melayang," imbuhnya.
Dia juga merasa kaget dengan tuduhan aksi pencurian yang dilakukan adiknya itu, pasalnya sosok adiknya itu dikenal sebagai pribadi yang baik, rajin dan tidak pernah tersandung masalah kriminal. Dia berharap polisi dapat segera mengungkapkan kasus ini.
"Kami juga bingung sepeda motor, HP dan berkas yang dibawanya sampai saat ini belum diketemukan. Ini juga yang menjadi tanda tanya dan membuat kami bingung. Pokoknya kita minta semuanya segera diusut sampai ke akar-akarnya," jelasnya.
Sementara, Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman tak menampik adanya laporan tersebut. Menurut saat ini anggotanya tengah melakukan penyelidikan atas hal itu. "Iya. Semuanya masih kita selidiki," kata Andi.
Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)