Polda Sumsel Buru Polisi Gadungan yang Hipnotis-Peras Wanita Lewat VCS

Sumatera Selatan

Polda Sumsel Buru Polisi Gadungan yang Hipnotis-Peras Wanita Lewat VCS

Prima Syahbana - detikSumut
Jumat, 27 Jan 2023 14:55 WIB
Polisi Gadungan yang peras wanita di Sumsel. (Foto Istimewa)
Polisi Gadungan yang peras wanita di Sumsel. (Foto Istimewa)
Palembang -

Polda Sumatera Selatan memburu polisi gadungan berpangkat Brigadir di Palembang. Dengan dibekali KTA dan KTP palsu pria itu menghipnotis dan menipu banyak korban yang rata-rata wanita.

Dilihat detikSumut, Jumat (27/1/2023), dalam KTA yang telah dipastikan Polda Sumsel palsu itu terlihat foto pria yang mengenakan seragam polisi dengan identitas Andi Saputra dan berpangkat Brigadir, bertugas di Polda Sumsel.

Sementara dari KTP-nya memiliki nama yang sama dengan KTA, warga Sidoarjo, Jawa Timur, dengan status duda ditinggal mati istri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan status sebagai seorang duda itu, menurut polisi, pria tersebut diduga sudah menipu dan mengelabui sejumlah wanita di Palembang yang ingin memiliki pacar atau suami seorang bintara Polri.

Karo SDM Polda Sumsel Kombes Sudrajatd Hariwibowo pun membenarkan pria bernama Andi Saputra itu bukan anggota Polri apalagi bertugas di Polda Sumsel seperti yang tertulis di KTA palsu tersebut.

ADVERTISEMENT

"Itu adalah KTA palsu yang dibuat untuk mengelabui dan menipu para korbannya," katanya, Jumat (27/1).

Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat Sumsel lebih waspada dan segera melapor ke kantor polisi terdekat ataupun ke nomor bantuan polisi (banpol) Polda Sumsel 0813-70002-110 jika bertemu pria tersebut.

"Maka dari itu diimbau kepada Masyarakat Sumatera Selatan apabila mendapati chat, dm, kontak, di beberapa media sosial atau bertemu langsung dengan polisi gadungan tersebut agar segera melaporkan ke kantor polisi terdekat," jelasnya.

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty mengatakan salah satu modus pria itu saat beraksi yakni dengan cara mendekati wanita dan kemudian dia hipnotis sehingga wanita tersebut saat video call mau membuka auratnya ke pria tersebut.

"Usai mengcapture wanita yang melapor ke kita via nomor bantuan polisi itu, pria itu menggunakan tangkapan layar tersebut untuk meminta sejumlah uang ke wanita tersebut. Jika wanita itu tidak menuruti memberikan sejumlah uang yang dia minta, pria itu mengancam jika akan memviralkan capture-an wanita tersebut," kata Yeni dikonfirmasi terpisah, terpisah.

Saat ini, lanjutnya, Polisi tengah menghimpun semua laporan terkait penipuan juga pemerasan yang dilakukan pria tersebut.

"Saat ini, kita bersama Polrestabes Palembang masih mengumpulkan laporan siapa saja yang telah menjadi korbannya," jela Yenni.




(nkm/nkm)


Hide Ads