Wali Kota Medan Bobby Nasution terang-terangan mengutarakan kebenciannya terhadap kegiatan organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) yang berbau premanisme. Ketua Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara, Kodrat Shah merasa kebencian menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak ditujukan kepada mereka.
"Kita bukan OKP, kita ini Ormas, mungkin yang dimaksud di luar PP," katanya usai menghadiri acara PP di Medan, Minggu (22/1/2023).
Kodrat menjelaskan bahwa tugas PP saat ini adalah mendekatkan diri dengan masyarakat dan membantunya. Sebab, PP didirikan untuk menjaga ideologi Indonesia, Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugas yang utama dari Pemuda Pancasila hari ini membantu masyarakat, karena Pemuda Pancasila dilahirkan untuk menjaga ideologi bangsa kita ini, ideologi pancasila, jadi tugasnya hari ini mendekatkan diri dengan masyarakat membantu masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Walkot Bobby Benci Kegiatan OKP! |
"Tidak usah bahas pemerintah, PP harus tetap membantu masyarakat, jangan ada masyarakat yang kelaparan. Jalankan tugas kalian sebagai organisasi masyarakat, bantu masyarakat. Pemerintah punya tupoksi, tugas kita menjaga masyarakat, menyatu dengan masyarakat," imbuhnya.
Kodrat meminta kadernya untuk tidak melanggar aturan. Kodrat juga mengaku saat ini banyak yang cemburu karena tidak mampu menyaingi PP, sehingga dia meminta untuk tidak melayani jika difitnah dan didoakan cepat sembuh.
"Jangan langgar aturan. Banyak yang cemburu karena tidak bisa menyaingi PP. Tunjukkan kita di pihak yang baik, ada fitnah jangan dilayani. Namanya orang nggak suka, biarkan, doakan biar cepat taubat," tutupnya.
Sebelumnya, Bobby Nasution mengaku tak membenci satupun OKP yang ada di Medan. Dia hanya membenci kegiatan OKP yang diartikan aksi premanisme.
"Saya nggak pernah benci kepada sala satu OKP, jadi jangan ada yang bilang saya benci OKP, saya hanya benci kegiatannya saja, saya nggak ada benci OKP A, OKP B, OKP C, nggak ada," ungkapnya saat memberikan sambutan dalam rapat kerja Pemkot Medan, Kamis (19/1) yang lalu.
Dia menyebut preman berkedok OKP itu suka melakukan pungutan liar (pungli). "Banyak ya banyak (kegiatan premanisme OKP), pungli itu pasti pertama, udah gitu apa ya, atmosfer nya ya," kata Bobby Nasution kepada detikSumut, Jumat (20/1/2023).
Menurut Bobby dampak dari aksi premanisme itu adalah berkurangnya minat investasi di daerah tersebut. Sebaliknya, jika premanisme rendah maka tingkat investasi akan tinggi.
"Bisa kita lihat lah daerah yang premanisme rendah pasti untuk berinvestasi, untuk melakukan kegiatan ekonomi itu lebih mudah, lebih baik," sebutnya.
(astj/astj)