Budi Hendra Tanjung, warga Jalan Denai, Kota Medan harus menjalani dua kali operasi di bagian kepalanya karena dibacok pakai parang. Dia dibacok setelah sebelumnya tempat jualannya dilempar.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Japri Simamora menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/1) malam. Awalnya ada tiga orang yang melempar batu ke tempat jualan Budi.
Anak Budi kemudian menduga kuat pelaku adalah anak Perdana, warga Jalan Gelatik XI. Alhasil, dengan niat ingin mempertanyakan perkara itu Budi bersama anak dan kerabatnya mendatangi rumah Perdana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu, terjadilah percekcokan antara anak Budi dan Perdana. Sampai akhirnya, keluarlah Perdana bersama anaknya lagi membawa parang dan linggis," kata Japri kepada detikSumut, Rabu (18/1/2023).
Budi beserta anak dan kerabatnya tidak gentar saat itu. Perlawanan tetap dilakukan sampai akhirnya Budi dikejar Perdana dengan parang. Kerabat Budi sempat menghadang Perdana namun tidak berhasil.
Sampai akhirnya Budi terjatuh dan mendapat luka bacokan di kepalanya. Anak dan kerabatnya terkejut sehingga langsung membawa Budi kembali ke tempat jualannya.
Sesampainya di lokasi, warga sekitar heboh dan sempat membuat kemacetan di jalan. Budi yang saat itu terlihat kondisinya memburuk pun akhirnya dilarikan ke RS Haji Medan untuk mendapat pertolongan medis.
"Luka bacoknya di kening kiri," ujarnya.
Personel unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan yang turun ke lokasi langsung mendatangi sejumlah saksi untuk mendapatkan keterangan. Proses penyelidikan berlangsung.
"Sampai akhirnya kami menangkap enam pelaku di antaranya, Tigor Saputra Hutabarat (40), Perdana Zulkarnaen (45), SY (15), RG (16), RA (17), dan DY (18)," ungkapnya.
Di lain pihak, Heri Pramana selaku Kepala Lingkungan 14 menyampaikan bahwa anak Perdana beberapa waktu lalu sempat melempar batu ke tempat jualan Budi.
Oleh karena itu, Budi serta anak dan kerabatnya menduga kuat anak Perdana berubah lagi melakukan hal serupa. Ternyata anak Perdana tidak terima dituduh demikian hingga berujung pembacokan. Akibatnya, kini Budi harus menjalani perawatan medis.
"Kabar keluarganya Budi menjalani dua kali operasi karena lukanya cukup parah," tutupnya.
(dpw/dpw)