Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko mengatakan polisi sejak awal sudah curiga atas laporan kematian Hendra yang disebut tewas dalam mobil. Belakangan, Hendra dan istrinya, Susi diketahui sebagai otak pembunuhan keji itu.
"Sejak awal penyidik sudah curiga karena istri korban dan ternyata pelaku menolak untuk autopsi. Kami kemudian kumpulkan saksi-saksi dan alat bukti," terang Indra di Mapolres Bengkalis, Selasa (1/11/2022).
Indra mengatakan polisi langsung bergerak cepat untuk mengungkap kasus yang telah membuat geger tersebut. Hasil investigasi diduga kuat mobil dan orang yang hangus di dalamnya sengaja dibakar.
"Berangkat dari hal itu kami melaksanakan penyelidikan mendalam untuk menentukan mobil tersebut apakah dibakar atau terbakar. Kesimpulan awal mobil sengaja dibakar," kata Indra.
Polisi kemudian mengendus bahwa HP milik korban yang sudah berganti nomor aktif di daerah Siak Hulu, Kampar. Polisi langsung bergerak memburu orang yang diduga sebagai pelaku.
"Kami melaksanakan penyelidikan dan mendeteksi HP korban bernama Hendra ini aktif di Siak Hulu. Kami kejar dan ternyata korban masih hidup di sana," katanya.
Penyidik pun sempat bingung mendapati Hendra yang dilaporkan istrinya tewas di insiden tersebut ternyata masih hidup. Ia kemudian dibawa ke Mapolres Bengkalis untuk pemeriksaan.
Penyidik lalu mengusut dan mendalami siapa korban yang tewas dalam mobil pikap di Jalan PT Arara Abadi, Tasik Serai Bengkalis pekan lalu. Hasilnya, orang yang hangus terbakar tersebut adalah ODGJ.
"Lalu kami tanya siapa korban, ternyata korban adalah ODGJ yang biasa di Jalan Hang Tuah Duri. Dia jemput, dibawa dan dihabisi baru dibakar," kata Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Reza mengatakan polisi kemudian memastikan kepada Hendra dan istrinya. Benar saja, Hendra mengakui sebagai otak dari pelaku pembunuhan tersebut.
"Hendra akhirnya mengakui bahwa dia yang pertama kita duga korban, ternyata pelaku pembunuhan ODGJ ini. Istrinya juga tahu dan tidak memberitahu kita," kata Reza.
(dpw/dpw)