Terkuak Peristiwa Sebelum Kematian Brigadir J Diumumkan pada 9 Juli

Nasional

Terkuak Peristiwa Sebelum Kematian Brigadir J Diumumkan pada 9 Juli

Tim detikNews - detikSumut
Rabu, 19 Okt 2022 14:28 WIB
Jelang Sidang Perdana Ferdy Sambo dkk: Jadwal dan Profil Hakim
Ferdy Sambo merupakan otak pembunuhan Brigadir J (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Brigadir J atau Yosua Nopriansyah Hutabarat tewas di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Dalam dakwaan jaksa, Yosua tewas setelah kepalanya ditembak Ferdy Sambo.

Peristiwa kematian Brigadir J itu baru diumumkan tiga hari berselang, tepatnya pada Senin 11 Juli 2022 oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. Sebenarnya apa yang terjadi dalam rentan tiga hari itu.

Dilansir detikNews Rabu (19/10/2022), rentetan peristiwa itu kemudian terungkap dalam dakwaan jaksa yang dibacakan untuk salah satu terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan di PN Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumat, 8 Juli 2022

1. Pukul 17.00 WIB

Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENT

2. Pukul 17.22 WIB

Hendra Kurniawan yang berada di kolam pancing Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara mendapatkan telepon dari Ferdy Sambo untuk datang ke rumahnya.

3. Pukul 19.15 WIB

Hendra Kurniawan tiba di rumah Ferdy Sambo dan menanyakan kepentingannya untuk hadir di sana. Ferdy Sambo mengklaim ada pelecehan terhadap istrinya, Putri Candrawathi, yang berakhir dengan peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Yosua. Padahal peristiwa tembak-menembak itu disebut jaksa adalah cerita rekayasa Ferdy Sambo.

"Inilah cerita yang direkayasa Ferdy Sambo lalu disampaikan kepada Hendra Kurniawan," ucap jaksa.

Hendra Kurniawan lalu menemui Benny Ali selaku Karo Provos Propam Polri yang sudah lebih dulu tiba di lokasi. Benny Ali mengaku sudah mendapatkan cerita dari Putri Candrawathi langsung yang lantas diteruskannya ke Hendra Kurniawan.

4. 19.30 WIB

Jenazah Yosua dibawa ambulans ke Rumah Sakit Kramat Jati.

5. 20.05 WIB

Hendra Kurniawan lantas menuju ke kantornya dan bertemu dengan agus Nurpatria. Mereka berkeinginan untuk mengklarifikasi peristiwa tewasnya Yosua ke Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

6. 20.45 WIB

Benny Ali mendapat telepon untuk menghadap pimpinan. Saat hendak menghadap, Benny Ali bertemu Ferdy Sambo. Saat itu Benny Ali ditemani Hendra Kurniawan untuk menghadap pimpinan.

"Benny Ali menyatakan saya, 'Dipanggil Pimpinan', kemudian dijawab Ferdy Sambo, 'Oh iya, jelaskan saja, nanti saya menghadap juga', kemudian Hendra Kurniawan mendampingi Benny Ali bersama menghadap Pimpinan," ucap jaksa.

7. 22.00 WIB

Hendra Kurniawan dan Ferdy Sambo menemui Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di ruang pemeriksaan Biro Provost untuk menyamakan pikiran sesuai skenario yang sudah dibuat.

Apa yang Terjadi Pada Sabtu 9 Juli 2022. Baca Halaman Berikutnya...

Sabtu, 9 Juli 2022

1. 07.30 WIB

Hendra mendapatkan telepon dari Ferdy Sambo yang memintanya untuk mengecek CCTV kompleks perumahannya.

2. 08.00 WIB

Hendra Kurniawan menelepon Ari Cahya Nugraha alias Acay yang disebut jaksa sebagai tim CCTV saat kasus KM 50 namun tidak terhubung. Hendra Kurniawan lalu meminta Agus Nurpatria menghubungi Acay.

Singkatnya Acay ternyata sedang berada di Bali. Lantas Acay meminta anak buahnya yaitu atas nama Irfan Widyanto untuk mengecek CCTV.

3. 15.00 WIB

Irfan tiba di Kompleks Polri Duren Tiga untuk mengecek CCTV. Dia berkoordinasi dengan Agus Nurpatria.

Irfan mengatakan di lokasi ada 20 CCTV. Hendra Kurniawan kemudian meminta dia untuk mengambil CCTV yang penting saja.

Di sinilah kemudian Irfan ditemani Agus Nurpatria mengambil 3 DVR CCTV yaitu 2 DVR di pos sekuriti dan 1 DVR di rumah Ridwan Rhekynellson Soplangit (yang saat itu sebagai Kasat Reskrim Polres Jaksel). Irfan lantas menghubungi Tjong Djiu Fung alias Afung sebagai pemilik usaha CCTV untuk mengganti 3 DVR yang diambilnya.

4. 18.00 WIB

Afung ditemani Irfan mengganti DVR CCTV.

5. 18.10 WIB

Irfan diminta menyerahkan DVR CCTV yang sudah diambil ke Chuck di rumah pribadi Ferdy Sambo.

6. 22.00 WIB

DVR CCTV diletakkan di bagasi mobil Chuck.

Brigjen Hendra minta penyidik Polres Jaksel Buat Folder Khusus Berisi File Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi. Baca Halaman Berikutnya....

7. 18.30 WIB

Hendra Kurniawan menelepon Arif Rachman Arifin dan memintanya menemui penyidik Polres Jaksel. Arif diperintah untuk meminta penyidik Polres Jaksel membuat satu folder khusus untuk menyimpan file-file dugaan pelecehan Putri Candrawathi.

"Di mana hal tersebut merupakan hal yang mengada-ngada karena memang tidak ada peristiwa pelecehan," kata jaksa.

8. 19.00 WIB

Arif menelepon Chuck untuk bertemu di Polres Jaksel. Selain itu Arif juga menelepon Rifaizal Samual untuk bertemu di Polres Jaksel.

9. 21.00 WIB

Chuck memberikan DVR CCTV ke Rifaizal. Namun keesokan harinya Chuck diminta Ferdy Sambo mengambil CCTV itu. CCTV itu lalu dilihat bersama Arif, Baiquni, dan Ridwan. Di sinilah mereka mengetahui bila Yosua masih hidup dan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Ferdy Sambo.

Senin, 11 Juli 2022

Mabes Polri dan Polres Jaksel menyampaikan tentang peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Yosua. Usut punya usut kemudian terungkaplah bila tembak-menembak itu tidaklah benar karena merupakan rekayasa Ferdy Sambo

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Kutub Utara Bumi Ternyata Perlahan Bergeser, Kok Bisa?"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads