"Menyesal. Sesudah kejadian itu memang sudah nyesel," kata Erwinudin dalam sebuah video yang diterima detikSumut dari Polda Lampung, Selasa (10/10/2022). Pernyataan Erwin dalam video ini sudah diizinkan untuk dikutip.
Setelah mengaku menyesal, Erwin pun meminta maaf. Dia meminta maaf kepada keluarganya.
"Untuk keluarga semuanya, saya minta maaf," tuturnya.
Penyesalan juga disampaikan tersangka lainnya Dicky Wahyudi yang merupakan anak kandung dari Erwinudin. Dicky turut membantu Erwin membunuh salah seorang korban yang mayatnya ditemukan di kebun.
"Menyesal (setelah ikut membantu Erwin melakukan pembunuhan)," ucap Dicky.
Dicky mengaku sejak awal dia tidak ingin ikut melakukan aksi pembunuhan itu. Namun, dia terpaksa melakukan hal itu karena takut kepada Erwin.
"Dari awal sudah pengen ngomong sebenarnya, takut sama bapak (Erwin)," jelasnya.
![]() |
Seperti diketahui, polisi menetapkan Erwin dan Dicky sebagai tersangka pembunuhan sekeluarga di Way Kanan, Lampung. Total ada lima orang korban dalam pembunuhan ini yang ditemukan di dalam septic tank dan terkubur di sebuah kebun.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna mengatakan peristiwa ini dipicu setelah tersangka cekcok terkait harta warisan dan utang piutang dengan korban Wawan yang merupakan kakak kandungnya.
"Berawal dari cekcok ini antara tersangka dengan kakak kandungnya, pada saat itu di rumah sedang ada korban lainnya yakni Zainuddin, Siti Romlah, dan keponakannya Zahra (anak Wawan)," ucap Teddy.
Atas keributan ini, tersangka yang gelap mata kemudian mengambil sebilah kapak dan memukul korban Wawan.
"Karena cekcok, kemudian tersangka dengan menggunakan kapak yang bukan sisi bagian tajam (bonggol) menghabisi Wawan sebanyak 2 kali pukulan di bagian kepalanya," terang Teddy.
Karena adanya peristiwa tersebut, korban Zainuddin dan Siti Romlah yang pada saat itu tertidur pun terbangun karena suara berisik dari cekcok keduanya.
"Kaget melihat ayah dan ibunya terbangun, tersangka kemudian langsung memukul kepala Zainudin sebanyak 2 kali. Siti Romlah yang merupakan ibu tirinya karena takut mencoba melarikan diri, namun tersangka mengejar dan langsung memukul kepala ibunya sebanyak 3 kali hingga keduanya tewas," ungkapnya.
Pada saat kejadian itu, dari dalam kamar tersangka mendengar tangisan keponakan yakni Zahra yang merupakan anak dari korban Wawan.
"Tersangka yang telah mematikan lampu kamar, kemudian masuk langsung mencekik dan membekap dari belakang selama 5 menit hingga dipastikan tidak bergerak lagi," kata dia.
Setelah dipastikan semua tewas, tersangka kemudian duduk dan menghisap dua batang rokok sebelum memasukkan jasad keluarganya ke dalam septic tank. Usai semua jasad dimasukkan, tersangka kemudian menutup septic tank itu menggunakan kasus.
Besoknya tersangka mengecor septic tenk itu. Hal ini dia lakukan agar bau dari jasad tidak tercium warga.
Selain membunuh empat orang itu, Erwin juga melakukan pembunuhan kepada Juwanda. Pembunuhan ini dilakukan Erwin dibantu anaknya Dicky. Usai dibunuh, jenazah Juwanda dikubur kedua pelaku di sebuah kebun singkong. (afb/afb)