Kapolda Sumut Irjen Panca Putra membeberkan kendala kasus siswi SD di Medan diduga diperkosa oleh kepala sekolah (kepsek) dan tukang sapu. Panca menyebut kendala itu didapati saat penyidik memeriksa korban.
"Masih diproses," kata Panca kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan Medan, Selasa (13/9/2022).
Panca awalnya menceritakan sejarah kelam siswi SD tersebut. Menurut keterangan yang diterima dirinya, siswi itu merupakan korban pemerkosaan oleh ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu memang dulu kan sejarahnya dia pernah menjadi korban orang tua, bapaknya, tetapi itu sudah diproses oleh kita dan sudah divonis. Sekarang sedang berjalan dalam Kasasi. Kemudian ternyata saya dengar lagi bahwa sebelumnya pernah melapor dengan hal yang sama," sebut Panca.
Panca mengaku pihaknya sangat berhati-hati memproses kasus tersebut. Pihak kepolisian bakal bekerja profesional.
"Tetapi begini, kita bekerja dengan profesional hati-hati. Tidak boleh kita langsung menyimpulkan bahwa ini benar atau tidak benar," ujar Panca.
Panca meminta agar semua pihak menghormati apa yang tengah dikerjakan oleh penyidik. Dia mengaku kasus tersebut tidak mudah untuk membuktikannya
Lalu, Panca membeberkan kendala yang dihadapi oleh penyidik. Panca menyebut kendala itu ditemukan saat si anak hendak diperiksa, ibu kandungnya itu terus ikut berkecimpung sehingga menjadi kendala bagi penyidik.
"Satu kendala yang dialami penyidik sampai dengan saat ini adalah ketika penyidik mau berbicara dan meminta keterangan ke si anak, ini ibu masih meminta untuk terus didampingi, tidak mau melepas. Karena kita harus dalami betul. Itulah bagian dari proses penyidikan," sebut Panca.
Panca mengatakan pihaknya bakal memberikan pengertian terhadap ibu dari anak tersebut. Sehingga, dia memberikan ruang penyidik untuk mendalami keterangan si anak.
"Kita akan berikan pengertian kepada si ibu supaya anaknya bisa dimintai keterangan," sebut Panca.
Panca Bertemu Korban
Selain itu, Panca mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan siswi SD tersebut. Dia mengaku kondisi anak itu seperti biasanya namun ada hal-hal khusus yang berbeda dari si anak itu.
"Anaknya saya sudah ketemu, kondisi anak yang jelas anak itu seperti anak biasa cuma ada tidak seperti umumnya saya lihat memiliki hal-hal khusus lah. Tetapi sekarang penyidik bekerja keras untuk mendalami itu," ujar Panca
Panca menyebut selain anak yang diduga menjadi korban, diriya juga pernah ketemu dengan ibunya. Setelah pertemuan itulah, kasus itu ditarik dari Polrestabes Medan ke Polda Sumut.
Sebelumnya, kasus ini mencuat ketika ibu kandung siswi SD tersebut mengadu ke pengacara kondang, Hotman Paris di Jakarta. Setelah itu, polisi serta pihak-pihak lainnya merespon.
Sementara dari pihak sekolah dan kepala sekolahnya sendiri membantah adanya perbuatan tercela itu.
(dhm/afb)