Disdik Pernah Mediasi Siswi Korban Pemerkosaan yang Ngadu ke Hotman

Disdik Pernah Mediasi Siswi Korban Pemerkosaan yang Ngadu ke Hotman

Nizar Aldi - detikSumut
Kamis, 08 Sep 2022 17:17 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Foto: Andhika Akbarayansyah
Medan -

Seorang siswi SD di Medan diduga diperkosa oleh oknum kepala sekolah hingga tukang sapu sekolah. Orang tua dari siswi itu mengadu ke Hotman Paris karena hingga kini kasus dugaan pemerkosaan anaknya belum juga diselesaikan kepolisian.

Dari penelusuran tim detikSumut, diketahui jika siswi yang bersekolah di salah satu SD swasta di Kota Medan ini pernah mengajukan untuk pindah ke sekolah lain. Dinas Penddikan Kota Medan disebut ikut memediasi siswi itu untuk pindah sekolah.

Soal mediasi itu dibenarkan mantan Kepala Bidang (Kabid) SD, Dinas Pendidikan Kota Medan, Ismail. Dia menyebut persoalan ini terjadi saat dia masih menjabat sebagai Kabid SD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi gini, saya kebetulan tidak lagi di Dinas Pendidikan, tapi peristiwa itu terjadi waktu saya masih menjabat sebagai kepala bidang (SD)," kata Ismail, Kamis (8/9/2022).

Saat itu, kata Ismail, dia mengetahui peristiwa tersebut saat orang tua siswi melakukan permohonan kepada Disdik Medan. Permohonan tersebut untuk memediasi dirinya dengan pihak sekolah.

ADVERTISEMENT

"Sesuai dengan permohonan orang tua waktu itu ada permohonan dia untuk memediasi kepada pihak sekolah untuk memindahkan anak yang bersangkutan ke sekolah lain," ucapnya.

Dalam surat permohonan yang dikirimkan ke Disdik Medan tertera penjelasan alasan pemindahan anaknya dikarenakan adanya peristiwa tersebut. Surat itu dikirim pada bulan Januari 2022 yang lalu.

"Bulan Januari 2022 orang tua siswi itu menyurati Dinas Pendidikan. Di dalam surat itu juga ada penjelasan alasan dia memindahkan anaknya, ya karena peristiwa itu," ujarnya.

Atas dasar surat tersebut, Ismail menyebutkan pihaknya mengkonfirmasi peristiwa itu kepada pihak sekolah. Dari versi sekolah, peristiwa tersebut tidak pernah terjadi dan saat itu tidak ada sekolah tatap muka karena COVID-19.

"Karena adanya permohonan itu kita juga mengkonfirmasi kepada pihak sekolah terkait itu, kalau versi mereka ya nggak ada (peristiwa itu)," sebutnya.

"Proses peristiwa itu menurut sekolah secara daring kan karena COVID-19, tetapi orang tua yang bersangkutanlah yang meminta anaknya belajar secara langsung," imbuhnya.

Kemudian setelah melakukan kroscek ke sekolah, Disdik Medan kemudian memediasi kedua belah pihak. Awalnya pihak sekolah keberatan karena adanya tunggakan uang sekolah dan buku dari siswi tersebut.

"Hasil dari mediasinya, kita sampaikan kepada pihak sekolah agar sekolah tidak boleh menghalangi setiap orang tua yang ingin mengajukan anaknya pindah dari sekolah, karena itu hak," ungkapnya.

"Di awal pihak sekolah bertahan karena masih ada tunggakan dalam pembayaran uang SPP dan buku yang belum di bayarkan karena ini kan sekolah swasta," sambungnya.

Pada akhirnya pihak sekolah legowo dan memberikan keringanan tunggakan uang sekolah dan buku si anak tersebut. Sehingga siswi tersebut akhirnya bisa pindah ke sekolah lain hingga saat ini.

"Mediasi yang kita lakukan waktu itu kita meminta kepada sekolah untuk memberikan keringanan, kalau tidak salah akhirnya yang dibayarkan hanya sekitar Rp 1 juta lebih dan akhirnya pihak sekolah memindahkan anak tersebut secara Dapodik dan kita leges lah itu di dinas dan sekarang anak tersebut sudah di sekolah lain," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya pengacara kondang Hotman Paris kembali menerima aduan dari masyarakat. Kali ini adalah aduan dugaan pemerkosaan yang dialami seorang siswi di Medan.

Dalam instagramnya seperti detikSumut lihat Rabu (7/9/2022), Hotman mengatakan dirinya kedatangan seorang ibu yang membawa anaknya yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Dijelaskan Hotman, jika anak itu diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.

"Ada satu kasus mengharukan, ini lah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini," kata Hotman.

Hotman kemudian menanyakan kepada ibu dari korban. Wanita berinisial I itu pun menceritakan soal anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang sekolah.

"Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang," tutur I kepada Hotman.




(afb/afb)


Hide Ads