Polisi Periksa Saksi Kasus Dugaan Penipuan Modus Calo Masuk IPDN

Polisi Periksa Saksi Kasus Dugaan Penipuan Modus Calo Masuk IPDN

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 30 Agu 2022 21:30 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melantik 744 pamong praja muda IPDN. Pelantikan itu diselenggarakan di Lapangan IPDN, Jatinangor, Jabar, hari ini.
Foto: Wisma Putra
Medan -

Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kemendagri berinisial OS dilaporkan atas dugaan penipuan dengan modus calo masuk IPDN. Polisi mengatakan telah memeriksa saksi di kasus tersebut.

"Perkara tersebut saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada detikSumut, Selasa (30/8/2022).

Selain saksi, Hadi mengatakan penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus ini. Selanjutnya polisi akan melakukan gelar perkara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencana tindak lanjut penyidik adalah gelar perkara meningkatkan ke tahap penyidikan," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, OS yang bertugas di Dirjen Pemerintahan Desa Subdit Wilayah III Kemendagri dilaporkan ke Polda Sumut. OS dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan.

ADVERTISEMENT

Pelapor OS, Nisa mengatakan peristiwa ini berawal saat dirinya bertanya soal seleksi masuk IPDN sekitar bulan April 2022 yang lalu. Saat itu, OS menjawab pertanyaan Nisa dengan menyebut ada jalur masuk terselubung, namun harus membayar Rp 550 juta bagi setiap peserta rekrutmen masuk IPDN.

"Jadi memang awalnya aku nanya bang, terus dia minta duit Rp 550 juta karena dia ngaku udah tiga tahun jadi calo rekrutmen IPDN dan tangan kanan kepala BKN," kata Nisa, Kamis (25/8).

Singkat cerita, Nisa yang percaya dengan janji manis untuk meluluskan adiknya ke IPDN melalui jalur terselubung itu pun memberikan uang ratusan juta ke OS. Nisa percaya karena OS merupakan teman sekolahnya dulu, dan OS sendiri disebut Nisa sebagai alumni dari IPDN.

Seiring berjalannya waktu, setelah Nisa melakukan pembayaran kepada OS, ternyata adiknya gagal masuk IPDN. Nama adiknya Nisa tidak masuk dalam daftar calon peserta yang lulus seleksi masuk perguruan tinggi kedinasan itu.

OS, kata Nisa, kembali berbohong dengan mengatakan adik Nisa yakni SS sengaja tidak dicantumkan namanya di dalam lampiran peserta SKD untuk menghindari tes Rikkes 1 di Mako Brimob Polda Sumut, dan selanjutnya namanya akan dilompatkan di lampiran Pantukhir.

"OS bilang sama kami memang sengaja nggak ada namanya di lampiran peserta lulus SKD, nanti lompat langsung ke pantukhir. Terus dia minta tambahan duit lagi Rp 550 juta ke ayahku, katanya untuk nimpa nama anak Jenderal Mabes Polri," jelas Nisa.

Atas penipuan tersebut, Nisa telah melaporkan OS ke Polda Sumut dengan laporan polisi nomor STTLP/B/1216/VII/2022/SPKT/Polda Sumut tanggal 12 Juli.

Sementara itu, OS yang dihubungi detikSumut melalui pesan singkat belum memberikan tanggapan terkait kasus ini.




(afb/afb)


Hide Ads