Polisi Upayakan Trauma Healing Teman Siswa SD yang Dibunuh di Kelas

Polisi Upayakan Trauma Healing Teman Siswa SD yang Dibunuh di Kelas

Goklas Wisely - detikSumut
Selasa, 09 Agu 2022 17:40 WIB
Kapolsek Sunggal Kompol Yudha.
Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha. (Foto: Goklas Wisely/detikSumut)
Deli Serdang -

Seorang siswa SD kelas IV Yayasan Baiti Jannati, Deli Serdang, SRB (10) tewas ditikam pamannya sendiri di dalam kelas, pagi tadi. Pembunuhan sadis itu terjadi di depan guru wali kelas dan anak-anak seusia korban.

"Kami tadi dapati memang para guru ada yang trauma akibat kejadian pembunuhan itu. Selain itu juga para murid juga ada yang mengalami syok," kata Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha saat dikonfrimasi detikSumut, Selasa (9/8/2022).

Kejadian itu tentu membawa luka mendalam bagi guru dan juga para siswa teman sekelas korban. Apalagi mereka menyaksikan langsung kejadian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi khawatir akan menimbulkan trauma berkepanjangan terhadap guru dan anak-anak di sekolah itu.

Pihak sekolah sempat mengungkapkan aktivitas belajar mengajar di sekolah itu ditiadakan hingga sepekan ke depan. Hal itu guna mengobati psikologis guru dan murid yang menyaksikan atau terdampak akibat peristiwa tersebut. Pihaknya juga akan mengupayakan tindaka trauma healing untuk para guru dan murid di sekolah itu.

ADVERTISEMENT

Salah seorang guru di sana, Hendrik mengungkapkan, wali kelas SRB, Santi bahkan tak berhenti menangis karena trauma berat. Dia terpaksa dijemput suaminya dari sekolah sesaat setelah kejadian itu.

"Jadi tadi wali kelasnya atau pun gurunya SRB menangis terus. Dia shock berat, merasa bersalah, serta lainnya. Kami sempat coba menenangkan. Tak lama, suaminya menjemput dan dibawa pulang," kata Hendrik.

Sebelumnya diberitakan, SRB (10) tewas ditikam pamannya sendiri di ruang kelas Yayasan Baiti Jannati di Jalan Murai, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Aksi pembunuhan itu dilakukan saat korban belajar di dalam kelas.

Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi pagi tadi, Selasa (9/8/2022) sekitar pukul 07.30 WIB. Awalnya SRB mengikuti apel pagi bersama murid lainnya.

Selanjutnya SRB dan murid lainnya masuk ke kelas untuk membaca surat-surat pendek. Biasanya wali kelas mengajar dengan kondisi pintu terbuka. Akan tetapi kali ini pintu kelas ditutup.

"Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu kelas. SRB langsung ditusuk pakai pisau di bagian jantung," kata Waluyo.

"Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu kelas. SRB langsung ditusuk pakai pisau di bagian jantung," kata Waluyo.

Guru dan siswa lain dalam kelas itu langsung menjerit histeris. Waluyo juga langsung menuju ruang kelas yang sudah gaduh itu.

Dia mendapati SRB sudah tergeletak berlumuran darah. Siswa malang itu kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong saat masih di perjalanan.

"Kemungkinan SRB meninggal di jalan," sebutnya.

Diketahui, pelaku penikaman itu adalah Rahmat (32) yang merupakan paman korban. Menurut salah satu anggota keluarga, korban sering dikasari oleh pelaku.

"SRB pernah dicekik juga sama pelaku. Tidak tahu masalah apa. Padahal SRB rajin dan penurut," kata sepupu korban, Wanda.

Usai menikam korban langsung melarikan diri. Saat ini pihak kepolisian masih memburunya.




(dpw/dpw)


Hide Ads