Meski sudah tiga kali kalah saat bertarung di kontestasi Pilpres, Prabowo Subianto nampaknya tidak akan kapok. Ketum Partai Gerindra itu menyatakan kesiapannya jika diminta maju lagi sebagai calon presiden pada Pemilu 20224, karena dia mengganggap itu sebagai tugas suci.
Partai Gerindra sendiri akan menggelar Rapimnas pada 12 dan 13 Agustus 2022 untuk meminta kesediaan Prabowo Subianto menjadi capres 2024.
"Ya kita lihat hasil Rapimnas, tapi kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat intinya harus saya terima dengan baik," ujar Prabowo di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat dikutip dari detikNews Selasa (9/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan Prabowo ke KPU adalah mendaftarkan Gerindra sebagai calon peserta pemilu. Gerinda mendaftar bersama-sama dengan PKB yang langsung juga dihadiri oleh Ketum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Saat ini, Partai Gerindra dan PKB memang tengah mesra-mesranya dan disebut segera mendeklarasikan koalisi. Mengenai koalisi dengan PKB, Prabowo mengaku masih akan menunggu hasil Rapimnas Partai Gerindra.
"Ya tanggal 12 akan ada Rapimnas Gerindra ya kemudian nanti kita tunggu hasil Rapimnas gimana. Baru nanti tanggal 13 kita insyaallah kalau lancar semua baru kita adakan pertemuan bersama," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Gerindra ingin bertanggung jawab atas masa depan bangsa dengan menjadi peserta pemilu. Ini disampaikan Prabowo setelah Gerindra resmi mendaftar ke KPU.
"Bahwa rakyat yang menentukan melalui kekuasaan mereka, melalui suara yang akan mereka berikan dan tentukan. Karena itulah kita datang mendaftarkan diri, melaksanakan tugas konstitusional. Kita ingin berbakti kepada bangsa dan negara, kita ingin ikut bertanggung jawab atas masa depan bangsa dan rakyat," kata Prabowo.
Diketahui sudah tiga kali Prabowo ikut bertarung di kontestasi Pilpres mulai dari 2009, saat itu Menteri Pertahanan itu menjadi calon wakil presiden yang berpasangan dengan Megawati, mereka kalah dari petahana saat itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Budiono.
Tahun 2009 Prabowo kembali maju, dia menjadi calon presiden dan berpasangan dengan Hatta Rajasa, hasilnya Prabowo-Hatta kalah dari rivalnya Jokowi-Jusuf Kalla. 2014 Prabowo kembali maju dan berpasangan dengan Sandiaga Uno, lawannya adalah Jokowi-Ma'aruf Amin, hasilnya tetap sama Jokowi yang terpilih. Bedanya setelah kalah Prabowo masuk kabinet dan menjadi menterinya Jokowi.