Polda Sumsel bakal menggandeng sejumlah instansi menjelang Pemilu 2024. Hal itu dilakukan demi menjamin pemilu 2024 berlangsung aman dari adanya isu hoax, ujaran kebencian dan SARA.
"Kita akan mengandeng beberapa instansi terkait dengan permasalahan ini seperti PWI, Bawaslu, KPU dan beberapa instasi terkait," kata Direktur Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Sumsel Kombes Iskandar F Sutisna, di Palembang, Kamis (28/7/2022).
Hal itu disampaikan Iskandar dalam kegiatan Focus Group Discusion (FGD) dengan tema mencegah berita hoax, isu SARA dan hate speech menjelang Pemilu 2024 di hotel Palembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan itu, kata dia, digelar sebagai upaya Polda Sumsel melakukan langkah awal pencegahan terhadap adanya sejumlah permasalahan tersebut menjelang Pemilu 2024 mendatang.
"Di sini kita membahas bersama-sama dan melihat apa yang akan terjadi pada saat mendekati Pemilu 2024, khususnya hal ini berkaitan dengan media (pemberitaan)," katanya.
Menurutnya, dalam menekan permasalahan tersebut Polda Sumsel tidak dapat bekerja sendiri melainkan membutuhkan bantuan dari rekan-rekan media.
"Dalam mencegah berita hoax menjelang ataupun mendekati Pemilu 2024 kita melibatkan dan berdiskusi bersama-sama dalam kegiatan yang kita adakan ini," katanya
Iskandar berharap dengan adanya koordinasi dengan beberapa media yang hadir di acara tersebut Pemilu nanti tidak ada pemberitaan hoax ataupun lainnya, dan berjalan dengan lancar.
"Untuk pengawasan sendiri agar tidak adanya berita hoax ataupun semacamnya kita akan melakukan sinergitas dengan beberapa instasi terkait, guna dalam rangka pencegahan agar tidak terjadi tindak pidana," terangnya.
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sumsel, Syamsul Alwi mengatakan pihaknya juga akan mendukung langkah yang telah di ambil Polda Sumsel tersebut.
"Kami mendukung kegiatan ini, karena kita anggap ini langkah yang sangat tepat dalam mencegah berita hoax, isu SARA dan hate speech menjelang Pemilu 2024," kata Alwi.
Berkaca pada pemilu 2019 lalu, kata Alwi, banyak masyarakat yang terpecah belah akibat permasalahan tersebut. Dia pun berharap agar rentetan peristiwa yang kurang mengenakan di 2019 itu tidak lagi terjadi. Karena menurutnya, dalam Pemilu banyak sekali potensi terjadinya pemberitaan hoax, ujarnya kebencian, hingga politik uang.
"Kita tidak bisa berdiri sendiri dalam mengatasi permasalahan ini, untuk itu kita tidak bisa sendirian melainkan perlu adanya kerjasama antar instansi terkait seperti KPU hingga pihak kepolisian," ungkap Alwi.
(astj/astj)