TNI Dalami Penyebab Kematian Kopda Muslimin, Jadwalkan Autopsi

Jawa Tengah

TNI Dalami Penyebab Kematian Kopda Muslimin, Jadwalkan Autopsi

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 28 Jul 2022 11:31 WIB
KSAD Jenderal Dudung (Wildan-detikcom)
KSAD Jenderal Dudung (Wildan-detikcom)
Jakarta -

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral Dudung sudah mendengar kabar Kopda Muslimim tewas di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah. Dudung mengatakan saat ini penyebab kematian Kopda Muslimin masih didalami

Menurutnya untuk bisa mengetahui penyebab kematian Kopda Muslimin harus dilakukan autopsi.

"Akan segera dilaksanakan autopsi dan visum et repertum," katanya dikutip dari detikNews, Kamis (28/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai adanya kemungkinan Kopda Muslimin tewas akibat bunuh diri, dia belum bisa memberikan jawaban karena hal itu harus didalami terlebih dahulu.

"Masih didalami penyebab kematiannya," kata Dudung menjawab pertanyaan soal apakah tewasnya Kopda Muslimin karena upaya bunuh diri atau bukan.

ADVERTISEMENT

Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orang tuanya. Selum tewas, Kopda Muslimin sempat muntah-muntah.

"Kopda Muslimin diketahui muntah-muntah, lalu meninggal dunia," kata M Iqbal.

Informasi dihimpun Kopda Muslimin tewas pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB di rumah orang tuanya yang beralamat di Kelurahan Trompo, Gang Adem Ayem, Kecamatan Kendal, Kendal.

"Iya, betul, betul, informasi tersebut betul," kata Kapolresta Semarang Kombes Irwan Anwar.

Sekadar mengingatkan penembakan istri Kopda Muslimin terjadi sekitar pukul 12.00 WIB pada 18 Juli 2022 ketika korban pulang bersama anaknya mengendarai motor. Di depan rumah korban di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Kota Semarang, korban ditembak dua kali. Pelaku langsung kabur.

Korban terluka di bagian perut, kemudian dibawa ke rumah sakit. Beruntung, putrinya tidak terluka dan saat ini dalam pendampingan oleh berbagai pihak. Pendampingan dilakukan terhadap tiga anak korban dan juga istri Kopda Muslimin.

Kopda Muslimin kemudian disebut sebagai dalang penembakan tersebut. Kopda Muslimin disebut membayar pembunuh bayaran untuk menembak istrinya. Ia memerintahkan komplotan untuk membuntuti dan melakukan eksekusi penembakan.

"Dua orang (eksekutor) membuntuti korban saat korban menjemput anaknya, dilakukan eksekutor sebanyak dua kali tembakan. Tembakan pertama disinyalir tidak mematikan," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, dilansir detikJateng, Selasa (26/7/2022).




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads