Viral Siswi SD di Bengkulu Utara Diduga Dibully Sampai Pingsan

Bengkulu

Viral Siswi SD di Bengkulu Utara Diduga Dibully Sampai Pingsan

Hery Supandi - detikSumut
Jumat, 22 Jul 2022 12:50 WIB
Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence
Ilustrasi korban bullying. (Foto: iStock)
Bengkulu Utara -

Seorang siswi SD di Bengkulu Utara diduga menjadi korban perundungan oleh temannya. Video yang merekam kejadian itu menyebar dan viral.

Dilihat detikSumut, Jumat (22/7/2022), video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan seorang siswi SD tengah dirundung atau dibully dua orang teman sekelasnya. Mereka meneriaki sembari menjambak rambutnya.

Tak sampai di situ, dua temannya yang terlihat sangat marah itu kemudian membantingnya ke lantai kelas hingga tak berdaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mati anak orang. Mati anak orang. Berhenti," kata salah seorang siswi dalam video yang menyaksikan peristiwa itu.

Sementara siswi SD yang menjadi korban itu hanya bisa terbaring lemas dan diduga pingsan dengan posisi telungkup. Salah seorang pelaku berusaha membalikkan badannya, namun korban terlanjur lemas.

ADVERTISEMENT

Belakangan, aksi perundungan itu diketahui terjadi di SDN 06 Bengkulu Utara pada Rabu (20/7) lalu. Pihak sekolah membenarkan video itu direkam di sekolah, namun membantah aksi dalam video itu adalah perundangan.

"Ya benar itu siswi kami. Dan (video) itu setingan membuat konten TikTok. Orang tua murid dalam video telah dipanggil dan juga tidak mempermasalahkan hal tersebut," kata Kepala Sekolah SDN 06 Bengkulu Utara Septi Rahayu , Jumat (22/7/2022).

Septi menjelaskan, aksi tersebut hanya untuk konten TikTok dan bukan perundungan seperti yang viral di media sosial. Namun dia meminta maaf atas tersebarnya video itu.

"Setelah kejadian ini kami akan mengawasi pelajar agar lebih bijak menggunakan handphone," jelas Septi.

Pernyataan Septi itu justru dibantah oleh korban, Z. Dia mengatakan, perundungan itu benar-benar terjadi.

Saat itu, dia diejek oleh temannya dan berujung perundungan hingga nyaris pingsan. Masalahnya, setelah video itu beredar, pihak sekolah atas permintaan orang tua salah satu memintanya membuat surat pernyataan bahwa video itu hanya konten.

"Saya diminta membuat surat pernyataan video tersebut adalah untuk konten TikTok," kata Z.




(dpw/dpw)


Hide Ads