Bocah Meninggal Karena Depresi Dipaksa Setubuhi Kucing

Bocah Meninggal Karena Depresi Dipaksa Setubuhi Kucing

Tim detikJabar - detikSumut
Kamis, 21 Jul 2022 15:52 WIB
ilustrasi anak depresi
Ilustrasi anak depresi. Foto tidak terkait dengan isi berita. Foto: iStock
Medan -

Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang perundungan ekstrem yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional.

Sangat menyedihkan, seorang bocah berusia 11 tahun yang duduk dibangku sekolah dasar di salah satu SD di Tasikmalaya depresi dan akhirnya meninggal. Anak tersebut mengalami depresi setelah dipaksa teman -temannya untuk menyetubuhi seekor kucing.

Kemudian saat korban menyetubuhi kucing, teman -temannya memvideokan menggunakan HP lalu menyebarkannya melalui media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah video tersebut menyebar, korban mengalami depresi berat. Dia mengalami kejang - kejang dan tidak mau makan.

Kedua orang tua korban, Ad (41) dan Ti (39) tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Di dalam rumah mungil berdinding bilik dan papan, keduanya bercerita tentang pengalaman pahit yang diderita anak keduanya.

ADVERTISEMENT

Ti, ibu korban, mengatakan anaknya terlihat murung dan sering melamun beberapa hari terakhir sebelum meninggal dunia pada Minggu (17/7/2022). Kepada ibunya, PH mengaku sakit tenggorokan, yang membuatnya enggan makan dan minum.

Kondisi PH semakin parah, tak hanya susah makan dan minum, anaknya juga mengalami kejang-kejang. Anaknya dibawa ke rumah sakit, namun nahas, PH meninggal dunia pada Minggu (17/7/2022).

"Kalau ke kami ngakunya sakit tenggorokan, dimasukin air aja dimuntahin lagi. Kami bawa ke rumah sakit tapi meninggal dunia," ucap Ti lirih.

Sampai akhirnya, video perundungan yang menimpa anaknya ia saksikan sendiri. Ia sempat menanyakan kepada PH, kenapa mau melakukan aksi tersebut. Korban menjawab mendapatkan paksaan dan pemukulan dari rekan sebayanya.

"Anak saya sering ngaku dipukul sama temannya. Tapi mungkin candaan. Anak saya mainnya jauh pak. Saya kan ada anak empat jadi susah ngawasinya. Saya juga hancur pak pas lihat videonya," ujar Ti.

Ketua KPAI Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengungkapkan, kejadian perundungan itu diketahui melalui rekaman di media sosial yang menyebar. Video itu menunjukkan korban dipaksa menyetubuhi kucing oleh sejumlah orang.

"Jadi ananda ini usianya 11 tahun kelas enam SD dia mengalami dugaan perundungan, sampai murung. depresi akhirnya meninggal dunia. Bentuk perundungannya adegan tak senonoh. Korban dipaksa dan diancam teman sepermainanya," katanya.

Saat ini pihaknya tengah memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis kepada keluarga korban.

"Kami melihat keluarga masih belum stabil kondisi psikisnya maka kami tawarkan pendampingan dan pemulihan psikologisnya, edukasi dan juga mungkin proses hukumnya," ujar Ato.




(bpa/bpa)


Hide Ads