Ini Penjelasan Polres OKI Terkait Video Mesum Oknum Satpol PP

Sumatera Selatan

Ini Penjelasan Polres OKI Terkait Video Mesum Oknum Satpol PP

Prima Syahbana - detikSumut
Selasa, 19 Jul 2022 20:12 WIB
Oknum Satpol PP OKI terekam video call mesum.
Ilustrasi Foto: Tangkapan layar video
Palembang -

Wanita inisial SC, Oknum ASN Satpol PP di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang viral melakukan video call mesum dengan seorang pria, mengaku menjadi korban hipnotis dan pemerasan. Meski laporan resmi SC belum diterima polisi hingga saat ini, Polres OKI terus mengusut kasus tersebut.

Berdasarkan pengakuan SC ke Pemkab OKI, saat melakukan aksi tak senonoh di video call mesum itu, SC diduga terbuai karena dihipnotis dan dijebak oleh pria lawan bicaranya.

Hal itu juga nampak terlihat di video viral yang beredar, dimana saat SC mengangkat bajunya dan pria dalam video itu meminta SC meremas payudaranya, SC yang terlihat terbuai atau terhipnotis pun tersadar kalau aksinya itu direkam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena sudah sadar, SC pun menolak permintaan itu, dia pun seketika langsung mengakhiri video call tersebut dengan pemutusan panggilan telepon. Bahkan, setelah itu SC diduga diperas pria tersebut untuk memberikan sejumlah uang, dengan tujuan agar video itu tidak sampai tersebar.

Diduga karena SC tidak menuruti memberikan sejumlah uang, video itu akhirnya tersebar dan viral. Terkait kabar itu, Satreskrim Polres OKI mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari SC terkait dugaan pemerasan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Belum ada laporannya. Hingga saat ini setelah kita lakukan pengecekan, kita belum menerima laporannya. Belum ada laporan polisi yang masuk ke kita atas kejadian itu (pemerasan)," ucap Kasat Reskrim Polres OKI, AKP Jatrat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (19/7/2022).

Jatrat mengatakan, hingga saat ini pihaknya sedang menyelidiki siapa perekam dan penyebar video mesum tersebut. Karena menurutnya hal itu merupakan pelanggaran yang jelas tertuang dalam UU ITE.

Dia menyebut, pihaknya akan segera memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan terkait video tersebut. Namun, Jatrat enggan menjelaskan siapa saja saksi yang akan dilakukan pemeriksaan.

"Masih penyelidikan. Kita masih belum bisa menyimpulkan semuanya karena masih mau memanggil saksi-saksi. (Untuk ITE) masih penyelidikan semuanya, jadi belum bisa disimpulkan," ungkap Jatrat.

Ternyata video panas tersebut sudah lama terjadi. Baca selanjutnya...

Sebelumnya, kabar jika SC dihipnotis dan diperas itu pun dibenarkan oleh Pemkab OKI. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) OKI, Deni KT, dari pengakuan SC dia mengaku telah menjadi korban hipnotis dan pemerasan terkait vidio itu.

"Memang dari pengakuannya, dia itu dihipnotis sehingga mau melakukan aksi itu. Setelahnya, dia diperas agar video itu tidak disebarkan," kata Deni, Selasa (19/7/2022).

Hal senada juga disampaikan seorang pejabat di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) OKI, Adi. Menurut Adi, kejadian yang dialami SC di video itu sudah lama terjadi, akan tetapi viralnya saja baru-baru ini.

" Iya, kejadiannya itu sudah lama. Memang dia (SC) oknum di Satpol PP OKI. Tapi itu jebakan, dengan video itu dia itu dijebak dan diperas," kata Adi, kemarin.

Diketahui, satu video yang merekam seorang perempuan berseragam dinas Satpol PP sedang melakukan video call mesum dengan seorang pria, viral di media sosial. Perempuan itu terekam memperlihatkan payudara sambil video call dengan seorang pria.

Video berdurasi 57 detik itu beredar viral di kalangan ASN di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sejak kemarin. Terlihat jelas wanita berhijab itu sedang mengenakan seragam dinas Satpol PP berwarna cokelat.

Awalnya wanita itu diduga melakukan panggilan video dengan seorang pria. Wajah pria yang menjadi lawan telepon perempuan tersebut tidak terlihat, namun alat kelaminnya tertangkap kamera.

Selain itu, dalam video itu terdengar suara pria minta wanita tersebut membuka baju seragam dan pakaian dalam lainnya. Mirisnya, perempuan itu menurutinya dan sambil tersenyum membuka baju bagian atas memperlihatkan payudaranya.

Tak hanya itu, pria dalam video juga meminta oknum pegawai Satpol PP itu meremas area sensitifnya. Namun permintaan itu ditolak dan berakhir dengan pemutusan panggilan telepon.

Seorang pejabat di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) OKI, Adi, membenarkan kejadian pada video tersebut. Menurutnya, peristiwa itu sudah lama terjadi. "Iya, kejadiannya itu sudah lama," katanya

Dia menyebut, oknum ASN itu memang bertugas di Satpol PP OKI. Wanita itu, katanya, sebenarnya telah dijebak dan diperas. "Memang dia oknum di Satpol PP OKI, tapi itu jebakan, dengan video itu dia itu dijebak dan diperas," kata Adi.

Akan tetapi, Adi enggan menjelaskan secara rinci seperti apa kronologis kejadian tersebut. Dia menyarankan untuk meminta penjelasan dari pihak Satpol-PP.

Tim detikSumut berusaha mengklarifikasi video itu kepada pihak Satpol PP OKI, namun sampai saat ini belum ada jawaban. Kasat Pol PP OKI Puang Rahman dan Sekretaris Satpol-PP OKI, Agma Yuska belum merespons panggilan telepon maupun pesan singkat yang dikirimkan kepada keduanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kronologi Polisi Gorontalo Dikeroyok Oknum Satpol PP "
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)


Hide Ads