Luka-luka Brigadir Yoshua Bukti Pelaku Pembunuh Lebih Satu Orang

Berita Nasional

Luka-luka Brigadir Yoshua Bukti Pelaku Pembunuh Lebih Satu Orang

Tim detikNews - detikSumut
Selasa, 19 Jul 2022 10:01 WIB
Rosti Simanjuntak saat meratapi jasad anaknya Brigadir Yoshua. (foto: istimewa)
Rosti Simanjuntak saat melihat jasad anaknya Brigadir Yoshua di peti jenazah (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Keluarga tidak yakin Birgadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat tewas hanya karena ditembak Bharada E. Dengan melihat kondisi Brigadir J, keluarga curiga pelaku pembunuhan itu lebih dari satu orang.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua, Kamarudin Simanjuntak meyakini itu karena adanya luka lain selain luka tembakan di tubuh ajudan Kadiv Propam itu.

"Setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang, bisa lebih dua atau tiga orang," ujar Kamarudin dikutip dari detikNews, Selasa (19/7/2022).

Menurut dia, luka lain yang terdapat di tubuh Brigadir Yoshua yakni luka sayatan hingga memar. Dia menduga ada pihak lain yang memukul hingga melukai dengan senjata tajam.

"Karena ada yang berperan mengenakan pistol, berperan memukul, ada yang berperan melukai dengan senjata tajam, bahkan mungkin dengan sangkur, atau dengan laras panjang," katanya.

"Jadi dengan banyaknya luka, maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana," sambungnya.

Kamaruddin sendiri telah melaporkan insiden tewasnya Brigadir Yoshua ke Bareskrim. Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tanggal 18 Juli 2022. Namun, katanya, laporan yang diterima baru soal dugaan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan. Dia mengatakan dugaan pencurian dan peretasan harus dilengkapi dengan foto dan ponsel yang diretas untuk diserahkan.

"Sementara yang tercantum di sini adalah soal pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan," ucapnya.

Baku Tembak Tewaskan Brigadir Yoshua

Brigadir Yoshua alias Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharaada E di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Insiden polisi menembak polisi itu terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. Tim khusus tersebut dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Kapolri menjamin proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan.




(astj/astj)


Hide Ads