Peristiwa pembantaian oleh KKB itu terjadi pada Sabtu (16/7/2022) kemarin. Sebanyak 10 orang tewas ditembak, sementara dua lainnya mengalami luka. Polisi menyebut, pelaku penyerangan keji itu berjumlah 21 orang.
Dilansir dari detikSulsel, Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan mengungkapkan kronologi pembantaian itu.
Awal mula insiden ini terjadi saat seorang anggota KKB masuk ke kios salah satu warga bernama H. Sabu di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga, Sabtu (16/7) pagi. Anggota KKB yang menggunakan pisau itu langsung memerintahkan orang-orang di dalam kios untuk segera keluar.
"(Anggota KKB) menyuruh orang di dalam Kios untuk keluar disertai dengan menghambur barang kios," kata Arif Irawan kepada detikSulsel, Sabtu kemarin.
Beberapa saat kemudian, sekitar 20 orang anggota KKB lainnya juga tiba di lokasi. Sebagian besar dari mereka membawa senjata api laras panjang. Jumlahnya kira-kira 15 senjata api.
Para kriminil ini kemudian meneriaki semua laki-laki yang ada di dalam kios untuk keluar. Saat itu, ada lima laki-laki dan dua perempuan keluar dari dalam kios.
Mereka kemudian menyuruh dua perempuan itu masuk kembali ke dalam kios. Sementara lima pria tadi dibantai dan ditembak hingga tewas.
"Selanjutnya 5 orang laki-laki tersebut dipukul dan ditembak mati," katanya.
Baca juga: KKB di Papua Serang Warga, 10 Orang Tewas |
Aksi mereka tak sampai di situ. Mereka kuga memberhentikan sebuah truk berpenumpang lima warga sipil yang lewat di sana. Saat tiba di depan kios itu, tanpa basa basi mereka memberondong semua penumpang truk dengan peluru.
"Selanjutnya (anggota KKB) melakukan penembakan kepada 5 orang warga sipil pendatang tersebut," kata Arif.
Aparat gabungan TNI Polri yang menerima laporan penembakan itu langsung turun tangan ke lokasi. Hingga akhirnya ditemukan ada 10 orang korban meninggal dunia, dan dua orang lainnya luka-luka.
Saat ini, aparat gabungan masih bersiaga di lokasi. Sementara semua korban sudah dievakuasi.
(dpw/dpw)