Tanya Ibu Brigadir J: Apa yang Buat Mereka Tidak Terima Denganmu!

Jambi

Tanya Ibu Brigadir J: Apa yang Buat Mereka Tidak Terima Denganmu!

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 15 Jul 2022 14:04 WIB
Rosti Simanjuntak saat meratapi jasad anaknya Brigadir Yoshua. (foto: istimewa)
Rosti Simanjuntak saat meratapi jasad anaknya Brigadir Yoshua. (foto: istimewa)
Jambi -

Kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo masih menyisakan tanda tanya, khususnya oleh keluarga. Di mata keluarga Brigadir Yoshua adalah orang baik dan rendah hati, sehingga tidak percaya atas tuduhan pelecehan yang dilakukan ke istri Ferdy Sambo.

Di hadapan jasad Brigadir Yohua, sang Ibunda dengan bahasa Batak Rosti Simanjutak menyampaikan permohonan maaf, karena keluarga tidak bisa memberikan pertolongan di saat kesusahan.

Momen itu diabadikan Rohani Simanjuntak, adik dari Rosti. Rohani kemudian membagikan video itu ke akun media sosialnya pada 11 Juli 2022.

"Kau duluan pergi ke tanah peristirahatan dalam keadaan menyakitkan. Kau harus tersiksa, berat kali yang kau rasakan nak. Pahlawan saja dalam penjajahan tidak seperti ini sakitnya, kami tidak ada yang bisa menolong mu nak," kata Rosti pada unggahan yang dilihat detikSumut Jumat (15/7/2022). Narasi yang dibuat sudah disesuaikan dengan bahasa Batak. Pihak keluarga sudah mengizinkan detikSumut mengutip video tersebut

Rosti mengungkapkan dirinya dan keluarga hanyalah orang biasa. Dengan keterbatasan yang ada dan dimiliki itulah yang membuatnya heran anaknya meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan.

"Padahal kau bukan pejabat tinggi nak. Kau juga bukan panglima. Kita hanya keluarga yang menderita, kita orang yang sakit," ungkapnya.

Dia pun ingat pesan anaknya tentang pesan anaknya agar selalu rendah hati dan baik kepada orang lain. "Kau selalu berkata harus rendah hati, apa yang membuat mereka tidak terima dengan mu sayang. Tidak pernah kau cerita kepada mamak, katanya.

Kapolri Bentuk Tim Khusus

Seperti diketahui, terjadi peristiwa baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Insiden itu membuat Brigadir J tewas.

Tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja untuk mengusut insiden baku tembak tersebut. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7) kemarin.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.




(astj/astj)


Hide Ads