Keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat curiga ponsel atau HP mereka diretas. Sebab, saat polisi datang ke rumah duka ketika mengantarkan jenazah almarhum, ponsel mereka mendadak tidak bisa digunakan.
"Kalau HP kami tadi malam tak bisa sama sekali, HP kakak itu pertama jam 4 kalau tak salah kami buka jam 5 pagi, seperti disadap," kata tante Brigadir Yoshua, Rohani Simanjuntak, Selasa (12/7/2022).
Selain itu akun media sosial milik Yuni, kakak Brigadir Yoshua juga mendadak tidak bisa dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus HP Yuni tak bisa dibuka facebook nya, HP Devi nggak bisa dibuka (saudara kandung almarhum). Facebook nggak bisa dibuka lagi," ungkapnya.
Karena curiga adanya peretasan, Rohani mengaku keluarga sempat melakukan penyisiran di areal rumah duka. Saat itu mereka mencari barang mencurigakan.
"Apakah ada barang-barang mencurigakan diletakkan di sekitar rumah, kami cari," jelasnya.
Namun ketika sore hari sekitar pukul 5 sore, ponsel atau HP mereka sudah kembali normal seperti semula.
Diketahui Brigadir Yoshua tewas ditembak dengan Bharada E. Keduanya terlibat baku tembak saat berada di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo sudah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden tewasnya Brigadir Yoshua.
(astj/astj)