Toke Botot yang Tinggal di Bawah Fly Over Ditembak Mati

Toke Botot yang Tinggal di Bawah Fly Over Ditembak Mati

Tim detikJatim - detikSumut
Sabtu, 02 Jul 2022 07:57 WIB
Keluarga Bos Rongsokan yang dibunuh di Sidoarjo
Keluarga berziarah di makam bos rongsokan yang mati ditempak. Foto: Muhajir Arifin/detikJatim
Sidoarjo -

Seorang pengepul barang bekas atau barang rongsokan yang biasa disebut toke botot ditembak mati. Pria bernama Sabar, 37 tahun tersebut meregang nyawa setelah dirawat selama dua hari di rumah sakit.

Polisi menyebutkan Sabar mengalami dua kali tembakan. Timah panas yang menembus tubuh korban diduga ditembakkan dari jarak dekat.

Penembakan itu terjadi Senin (27/6/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB di rumah kontrakan sekaligus tempat usaha rongsokan milik Sabar di bawah fly over sebelah barat Pasar Larangan, Sidoarjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikJatim, Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan akibat dua tembakan itu Sabar mengalami luka parah.

"Korban mengalami luka di leher sebelah kiri tembus leher sebelah kanan. Kemudian di lengan kiri tembus ke dada sebelah kiri," ujarnya Jumat (1/7/2022).

ADVERTISEMENT

Polresta Sidoarjo bersama Polda Jatim dibantu Polres Sampang telah menangkap pelaku penembakan berinisial JO di Kecamatan Sokobanah, Sampang. Polisi menduga pelakunya tidak hanya 1 orang.

Penangkapan pria berinisial JO yang dilakukan di Sokobanah, Sampang pada Rabu (29/6/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Polisi memastikan bahwa JO hanyalah eksekutor yang diminta melakukan pembunuhan oleh pria bernama E.

"Kami berhasil mengungkap pelaku bernama JO kami amankan di Madura. Bahwa saudara JO ini disebut diberi order oleh saudara E," ujar Kusumo Wahyu Bintoro.

Temuan polisi itu sesuai dengan keyakinan Wiwin Winarsih (34), istri Sabar. Ia meyakini bahwa dalang pembunuhan suaminya adalah pria berinisial E yang bukan merupakan orang asing bagi korban dan keluarganya.

E dan korban dia sebut masih memiliki hubungan saudara meski bisa dibilang saudara jauh. Namun walau masih ada hubungan saudara, Wiwin tidak peduli. Wiwin meminta E dihukum setimpal atas perbuatannya.

"Bukan hanya berat, tapi mati. Nyawa balas nyawa," katanya

Ibunda Sabar Toyamah (65) menyebutkan bahwa Sabar merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia sangat menyayanginya karena Sabar orang yang baik.




(bpa/bpa)


Hide Ads