Polisi menangkap seorang admin Bank Riau Kepri, Rezky Purwanto yang menilap dana nasabah untuk main judi online Rp 5 miliar. Bagaimana Rezky menilap dana tersebut?
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan aksi bobol dana nasabah itu diduga dilakukan sejak 2020 lalu. Aksi berjalan selama dua tahun hingga 2022.
"Dugaan sudah terjadi selama 2 tahun di 2020-2022. Sejauh ini dilakukan seorang diri," terang Sunarto kepada detikSumut, Selasa (28/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksinya, Rezky diduga menduplikat ATM para nasabah yang menyimpan dana di bank BUMD tersebut. Setelah diduplikat, dana ditarik secara bertahap tanpa seizin pemilik rekening.
"Ditarik bertahap, ada yang Rp 10 juta, Rp 20 juta sampai ratusan. Jadi dikira dana ditarik pemiliknya, padahal dia yang narik," kata Narto.
Tanpa terasa dana nasabah Rp 5 miliar lebih akhirnya terkuras. Aksi itu akhirnya terendus dan dilaporkan ke pimpinan pusat di Pekanbaru.
Tim investigasi internal yang dapat laporan langsung bergerak cepat mengusut kasus tersebut. Benar saja, ada dana 71 nasabah Bank Riau Kepri lenyap setelah ditarik oleh pelaku.
"Dana yang ditarik itu didepositokan untuk main judi online. Kalau kami lihat mainnya dia tak sedikit dan ini masih kami telusuri terus, sudah ada 101 korban tercatat yang kami temukan," imbuh Kasundit Perbankan Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Teddy Adrian.
Teddy memastikan dana yang ditarik yakni dari nasabah yang tidak punya rekening di Bank Riau Kepri. Sebab dana tersebut tidak pernah dicek oleh pemilik rekening.
"Dana ini milik nasabah yang tidak punya ATM. Jadi kan jarang dicek, ya diambillah sedikit-sedikit sampai akhirnya ada Rp 5 miliar lebih," kata Teddy.
(ras/afb)