Kronologi 1 Keluarga di Palembang Disiram Air Keras

Sumatera Selatan

Kronologi 1 Keluarga di Palembang Disiram Air Keras

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 03 Jun 2022 13:46 WIB
Kronologi 1 Keluarga di Palembang Disiram Air Keras
Kondisi satu keluarga yang disiram air keras di Palembang. (Foto: Istimewa)
Palembang -

Satu keluarga di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) jadi korban penyiraman air keras hingga mengalami sejumlah luka bakar. Dua dari tujuh korban pun menjelaskan awal mula hingga peristiwa nahas itu terjadi.

"Awalnya saya sedang duduk pakai sarung main hp di depan, saya kaget tiba-tiba saya dikejar orang sekampung sekitar 20 orang," kata korban DN (17), saat bercerita kepada wartawan, Jumat (3/5/2022).

DN yang merasa terancam lantaran dikejar para pelaku menggunakan air keras, kayu dan pisau, mencoba kabur untuk menyelamatkan diri. Namun, pelarian DN terhenti saat air keras tersebut mengenai tubuhnya, ketika berada di depan rumah satu keluarga lainnya, Masnoni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sempat lari waktu mereka itu ngejar. Ketika berlari saat hendak sampai di depan sini (rumah korban) saya disiram pakai cuka parah (air keras) itu," katanya.

DN mengaku tidak mengetahui pasti wajah para pelaku karena saat itu dia dalam kondisi panik dan kesakitan. DN menduga para pelaku merupakan warga kampung sebelah.

ADVERTISEMENT

"(Para pelaku) tidak tahu, samar wajahnya. Tapi kayaknya mereka dari sebelah lorong (kampung sebelah)," tuturnya.

Dia merasa tidak pernah ada masalah sebelumnya. Menurutnya, dia hanya terkena imbas saja dalam kejadian itu.

"Kalau masalahnya saya kurang tahu karena apa, saya lagi keluar, itu kan pakai sarung cuma main hp, mungkin karena saya yang ada di depan jadi saya yang terkena imbasnya," jelas DN.

Sementara, korban lainnya, Masnoni (42) mengatakan saat kejadian awalnya ia mendengar suara keributan disamping rumahnya. Karena penasaran dan takut ia pun mencoba melihat ke depan, untuk memastikan suaminya tidak ada di keributan itu.

"Awalnya saya itu lagi makan di dalam rumah, terus saya mendengar suara bedegar-bedegar dari samping. Terus saya keluar mencari suami saya, takut terjadi apa-apa," kata Masnoni.

Namun nahas setibanya ia di luar, ia bukan menemukan suaminya melainkan para pelaku memaksa masuk ke rumahnya dengan menerobos pintu bagian belakang hingga terjadilah peristiwa penyiraman satu keluarga tersebut.

"Setiba saya di luar, ternyata di luar sudah ramai. Tiba-tiba mereka menyerbu masuk dari pintu belakang masuk ke dalam rumah dan melakukan penyiram (air keras) tersebut," katanya.

Setelah ia dan keluarganya mengalami luka bakar di sejumlah bagian tubuh, lanjutnya, para pelaku langsung kabur begitu saja lewat pintu depan.

"Setelah menyiram keluarga kami yang berjumlah lima orang, dan dua orang lain para pelaku itu langsung kabur lewat pintu depan," jelasnya.

Ketujuh korban tersebut yakni Masnoni, AS (63), MS (14) dan ZZ (52), MN (54), AT (45) dan DN.

Kronologi 1 Keluarga di Palembang Disiram Air Keras

Kondisi satu keluarga yang disiram air keras di Palembang. Kondisi satu keluarga yang disiram air keras di Palembang. (Foto: Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Palembang, Sumatera Selatan mengalami luka bakar akibat disiram air keras. Mereka disiram air keras sekitar 20 orang saat berada di rumahnya.

Kejadian yang nyaris merenggut nyawa satu keluarga tersebut terjadi di kediaman korban, di Jalan Ki Merogan, Kemas Rindo, Kertapati, Palembang, Kamis (2/6) sekitar pukul 19.30 WIB.

"Pelakunya itu ramai adalah sekitar 20 orang," kata salah satu korban, DN saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Tanpa sebab, kata DN, mereka melakukan penyerangan dengan menggunakan air keras, kayu dan pisau.

"Saya tidak tahu masalahnya apa, tiba-tiba mereka menyerang pakai air keras, kayu dan pisau. Saat itu saya sedang main hp," kata DN.

Polrestabes Palembang turut membenarkan kejadian itu. Peristiwa yang terjadi di Jalan Ki Merogan, Kemas Rindo, Kertapati, pada Kamis (2/6) sekitar pukul 20.30 WIB itu, saat ini sedang dalam penyelidikan kepolisian.

"Anggota kita masih selidiki kejadian tersebut," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi.

Halaman 2 dari 2
(dpw/dpw)


Hide Ads