15 Preman di Medan Ditahan Usai Diciduk Saat Razia, Ini Kasusnya

15 Preman di Medan Ditahan Usai Diciduk Saat Razia, Ini Kasusnya

Datuk Haris Molana - detikSumut
Kamis, 28 Apr 2022 14:06 WIB
Sejumlah orang terjaring razia preman di Medan.
Sejumlah preman terjaring razia (Foto: Istimewa)
Medan -

Sebanyak 200 lebih preman diamankan petugas Polrestabes Medan. 15 di antaranya terpaksa ditahan karena terlibat berbagai kasus.

Tak hanya itu, polisi pun menembak kaki dua di antara mereka lantaran melawan petugas.

"Yang kita tahan sampai dengan hari ini ada 15 tersangka, itu di antaranya pelaku pengancaman, pemerasan, pencurian, penganiayaan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Kamis (28/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fathir menuturkan dari sejumlah pelaku kejahatan itu, dua di antaranya terpaksa ditembak dibagian kaki karena melawan petugas.

"Iya, kemarin ada yang kita berikan tindakan karena melawan petugas, dalam giat operasi preman dan kejahatan jalanan. Dua orang yang kita berikan tindakan, kerena melawan dengan tujuan melukai petugas," sebut Fathir.

ADVERTISEMENT

Fathir menuturkan selain 15 pelaku itu, ada 200 lebih preman dijaring di wilayah hukum Polrestabes Medan. Mereka dibawa ke Mapolrestabes Medan lalu diberikan pembinaan.

"Kalau yang pembinaan sudah lebih dari 200 orang," ujar Fathir.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak angkat bicara soal maraknya aksi premanisme di Medan. Panca pun meminta jajarannya agar menindak tegas para preman yang meresahkan warga.

"Saya sampaikan mulai saat ini, kita Polda Sumut, saya sudah perintahkan kepada jajaran tindak tegas kepada para preman apalagi menjelang Idul Fitri ini. Saya harus ingatkan, saya mohon maaf imbauan ini saya sampaikan dengan sungguh- sungguh dan saya mohon jangan ganggu masyarakat untuk mempersiapkan diri memasuki hari raya Idul Fitri termasuk juga lainnya," kata Panca di Mapolrestabes Medan, Senin (26/4).

Panca mengatakan dalam menghadapi lebaran, Polda Sumut bersama seluruh jajaran sebelum melaksanakan operasi ketupat Toba tahun 2022, pihaknya melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan melalui operasi preman.

"Buat teman-teman preman sampai tanggal 28 nanti kita akan terus melaksanakan operasi preman, tapi bukan hanya sampai tanggal 28, dan seterusnya," sebut Panca.

Panca menilai tentunya langkah yang diambil seseorang itu menjadi preman dilatarbelakangi kebutuhan ekonomi. Akan tetapi, langkah itu sangat meresahkan masyarakat.

"Saya tahu saudara-saudara melakukan kegiatan itu karena kebutuhan ekonomi saudara, tapi taulah saudara-saudara harus paham bahwa tindakan saudara itu meresahkan masyarakat. Kalau kita berpikir dengan jernih, saudara melakukan dengan baik, berpikir dengan baik saudara-saudara tidak perlu melakukan itu," ucap Panca.

"Kalau ekonomi masyarakat nggak bertumbuh, maka akibat tindakan para preman maka percayalah negara ini akan runtuh," sebut Panca




(dhm/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads