Politisi Partai Demokrat Akhyar Nasution kembali berniat maju di Pilwakot Medan usai kalah dari Bobby Nasution 2020 lalu. Akhyar juga melamar untuk mendapat rekomendasi ke PDIP, partainya terdahulu sebelum dipecat akibat dianggap berkhianat.
Eks Wali Kota Medan sisa periode 2015-2020 itu dulunya memang kader PDIP. Saat itu PDIP merekomendasikan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution maju Pilwakot Medan.
Tak terima dan patuh dengan keputusan PDIP, Akhyar pindah ke Partai Demokrat. Kala itu Akhyar yang berpasangan dengan Salman Alfarisi mendapat rekomendasi Partai Demokrat dan PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendahara DPC PDIP Medan Boydo HK Panjaitan membenarkan soal Akhyar daftar. Akhyar disebut mendaftar sebagai bacalon Wali Kota Medan.
"Iya sudah ini untuk Wali Kota Medan," kata Boydo HK Panjaitan kepada detikSumut, Jumat (10/5/2024).
Boydo menyebut Akhyar dulu mundur dari kader PDIP karena tidak direkomendasikan oleh PDIP di Pilwalkot Medan 2020. Akhyar kemudian bergabung dengan Partai Demokrat.
"Mengundurkan diri dari PDI Perjuangan karena nggak direkomendasikan, sehingga dia masuk ke Demokrat," sebutnya.
Saat ditanya peluang Akhyar diusung PDIP, Boydo menuturkan akan menunggu keputusan DPP. Namun dia mengaku jika Akhyar memiliki kasus tersendiri terkait pengunduran diri dulu.
"Itu kita lihat keputusan DPP lagi, karena kalau Akhyar kan memang lain ya, kemarin kan dia nggak direkomendasikan waktu sama-sama dengan Bobby," ujarnya.
Akhyar juga ternyata telah mendaftar sebagai bacalon Wali Kota Medan ke Demokrat. Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPC Demokrat Medan Iswanda Ramli.
"Iya sudah daftar," ucap Iswanda Ramli.
Selain ke PDIP dan Demokrat, Akhyar juga mendaftar ke NasDem. Akhyar menjadi 1 dari 11 pendaftar bacalon Wali Kota Medan ke NasDem.
"Iya daftar ke NasDem, kalau semuanya ada 11 orang," tutur Ketua NasDem Medan Afif Abdillah.
Sekretaris DPC PDIP Medan, Robi Barus, mengungkit pengkhianatan yang dilakukan Akhyar pada Pilwalkot 2020 lalu.
"Sudah pernah berkhianat," kata Robi Jumat (10/5/2024). Robi menyampaikan itu soal Akhyar yang melamar menjadi calon Wali Kota Medan ke PDIP.
Kasus itu diyakininya akan membuat DPP PDIP berpikir ulang lebih banyak untuk memberikan rekomendasi. "Secara moral sudah berat (dapat rekomendasi)," tuturnya.
(astj/astj)