Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mendatangi Semen Padang Hospital (SPH) usai ledakan besar melanda lantai 1 di rumah sakit tersebut. Mahyeldi mengaku dampak ledakan itu hanya mengakibatkan kerusakan di lantai 1 dan 2 ruangan di gedung SPH.
Sebelumnya akibat ledakan yang terjadi 18 orang mengalami luka dan 102 pasien yang dirawat harus dipindahkan ke rumah sakit terdekat.
"Ledakan terjadi di lantai 1, sementara lantai 1 itu banyak pasien rawat jalan. Tapi alhamdulillah lantai 3 sampai 6 aman dan tidak terjadi kerusakan berat," katanya pada awak media, Selasa (30/1/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Mahyeldi mengaku para pasien SPH yang sebelumnya dirawat dipindahkan beberapa ke rumah sakit terdekat. Mulai dari RS Siti Rahmah, RSUP M Djamil Padang, RSUD Rasidin dan Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang.
Menurutnya sejumlah rumah sakit itu sangat siap menampung para pasien yang berasal dari SPH.
"Alhamdulillah (rumah sakit sekitar sangat siap). Buktinya para korban sudah berada di RS sekitar. Sementara evakuasi tadi semuanya juga sudah clear," ungkapnya.
Ketua DPW PKS Sumbar ini juga memuji kinerja para tim gabungan yang sangat cepat mengevakuasi para korban. Selain itu, menurut Mahyeldi para korban yang berobat di SPH dengan BPJS Kesehatan, meski dipindahkan ke rumah sakit terdekat BPJS itu menurutnya masih berlaku.
"Tadi dinas kesehatan sudah kordinasi dengan SPH (BPJS). Saat ini sudah selesai, dan tidak ada masalah. Sementara yang sudah membaik juga sudah ada yang pulang,"ungkapnya.
Mahyeldi juga meminta Polresta Padang untuk menyelidiki penyebab ledakan tersebut. Menurutnya penyebab ledakan itu harus diketahui.
Sementara pasca kejadian ledakan ini, Mahyeldi menghimbau seluruh rumah sakit yang berada di wilayah Sumbar untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
"Jadi untuk RS lainnya harus meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas atau dalam hal lainya. Seperti disini pekerja (AC) masih orang dalam, bukan orang luar (masih terjadi ledakan). Jadi tiap RS harus ada orang yang pandai spesifik dalam instalasi atau lainya. Agar tidak terjadi korban-korban lainya," tutupnya.
(mjy/mjy)