Mengenal Filosofi Anakkon Hi Do Hamoraon di Au, Pedoman Hidup Suku Batak Toba

Mengenal Filosofi Anakkon Hi Do Hamoraon di Au, Pedoman Hidup Suku Batak Toba

Dostry Amisha - detikSumut
Minggu, 28 Apr 2024 12:00 WIB
Sanggar tari dari PT Inalum mementaskan tarian Sipitu Cawan di Desa Meat, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Tarian khas Sumut ini tergolong sakral.
Ilustrasi masyarakat batak. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -


Medan - Suku Batak Toba merupakan salah satu suku yang berasal dari Sumatera Utara. Batak Toba memiliki banyak filosofi yang menjadi pedoman menjalani kehidupan.


Filosofi suku Batak Toba yang terkenal adalah Anakkon Hi Do Hamoraon di Au. Filosofi tersebut menjelaskan bahwa anak merupakan harta berharga dan tidak ternilai harganya bagi masyarakat Batak Toba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini detikSumut rangkum informasi mengenai filosofi Anakkon Hi Do Hamoraon di Au. Simak informasinya ya, detikers!

Makna Anakkon Hi Do Hamoraon di Au

ADVERTISEMENT

Dalam suku Batak Toba dikenal dengan 3H yakni, hagabeon yang memiliki arti keturunan, hamoraon yang berarti kekayaan, dan hasangapon berarti kehormatan. Trilogy tersebut menjadi pemahaman dan pedoman hidup suku Batak Toba.

Dikutip dari Jurnal Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya berjudul Konsep Berpikir Suku Batak Toba: Anakkon Hi Do Hamoraon di Au oleh Oktani Haloho, arti dari filosofi tersebut adalah anak saya kekayaan saya, anak saya adalah kehormatan saya, dan anak saya adalah harta yang paling berharga. Filosofi ini mempengaruhi cara berpikir, perilaku, gaya hidup, dan sikap masyarakat Batak Toba.

Mendidik dan membimbing anak untuk siap menghadapi tantangan dalam kehidupan adalah tanggung jawab orang tua Batak Toba. Hamoraon dalam filosofi tersebut bukan hanya berfokus pada materi namun juga karakter.

Kesuksesan terbesar dalam hidup bagi orang tua Batak Toba adalah kesuksesan anak. Kesuksesan dapat diraih melalui pendidikan tinggi yang membentuk karakter anak.

Dalam filosofi ini, anak adalah harta yang paling berharga dan tidak ternilai harganya. Orang tua Batak Toba akan sangat berjuang keras untuk bisa menyekolahkan anak ke jenjang tinggi.

Menempuh pendidikan tinggi merupakan sebuah kebanggaan bagi orang tua Batak Toba. Orang tua akan berjuang sangat keras untuk bisa menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang tinggi.

Suku Batak Toba dikenal memiliki marga dan menganut sistem patrilineal dimana marga diturunkan berdasarkan garis keturunan ayah. Namun, Filosofi Anakkon Hi Do Hamoraon di Au ditujukan bagi anak laki-laki maupun perempuan suku Batak Toba yang mendapatkan hak serta kebebasan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi.

Melalui pendidikan, kesempatan orang tua Batak Toba untuk mencapai hagabeon, hamoraon, dan hasangapon semakin tinggi. Prinsip 3H menumbuhkan kesadaran untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar dihormati dalam kehidupan sosial bermasyarakat yang merupakan pencapaian akhir dan cita-cita masyarakat Batak Toba.

Nah, itulah makna filosofi Anakkon Hi Do Hamoraon di Au yang menjadi pedoman masyarakat suku Batak Toba. Semoga bermanfaat dan menumbuhkan semangat untuk meraih pendidikan tinggi ya, detikers!

Artikel ini ditulis Dostry Amisha, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads