Mengenal Malam Berinai, Tradisi Pernikahan Adat Melayu

Mengenal Malam Berinai, Tradisi Pernikahan Adat Melayu

Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak - detikSumut
Senin, 26 Feb 2024 09:00 WIB
Malam berinai
Foto: Berinai (Dok. Kemendikbud)
Medan -

Dalam pernikahan, masih terdapat upacara adat yang bernilai sakral. Salah satunya adalah malam berinai dari suku Melayu yang masih diterapkan hingga saat ini.

Berinai dilaksanakan kepada pengantin perempuan sebagai tanda bahwa malam terakhir melepas malam lajang. Lantas, bagaimana makna tradisi dan tata caranya? Simak sampai akhir ya, detikers!

Malam Berinai dalam Adat Melayu

Pernahkah detikers mendengar tradisi malam berinai? Secara sederhana, kegiatan ini adalah pemberian inai kepada calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari jurnal berjudul Leksikon dalam Pernikahan Adat Melayu Riau: Kajian Etnolinguistik, upacara ini untuk menjauhkan diri dari bencana, membersihkan, dan menjaga hal yang tidak baik.

Dengan tujuan membuat calon agar lebih tampak bercahaya, menarik, dan memberikan tanda kesiapan saat menuju kehidupan baru yaitu rumah tangga. Berupaya agar mata sejuk dalam memandang, serta niat tidak terhalang.

ADVERTISEMENT

Tata Cara Malam Berinai

Dilansir dari laman disbud.kepriprov.go.id, tahapan awal untuk memulai adalah pengantin perempuan dibaringkan di atas tikar pandan. Ditutupi dengan tabir kelek anak sebagai pembatas pelaminan. Selama proses berlangsung akan ada Mak Andam yang akan menyalakan lilin

Mak Andam dalam jurnal dengan judul Peran Mak Andam dalam Prosesi Adat Pernikahan Melayu di Kepulauan Riau adalah peran penting. Sebagai pemersatu dua keluarga yang menemani prosesi dari sebelum dan sesudah perkawinan calon pengantin.

Lilin telah mencair, inai dioleskan ke semua kuku jari dari mulai tangan hingga kaki. Pengantin akan diselimuti dengan kain panjang serta paginya akan dicuci. Sebelum salat subuh, jari-jari pengantin sudah bersih.

Malam berinai juga kegiatan penyampaian doa kepada Allah SWT sehingga dapat berjalan dengan lancar. Dari tradisi tersebut, dapat memperkuat kedua belah pihak sebelum acara bersanding dilaksanakan keesokan harinya. Jadi proses ini masih secara turun temurun dilaksanakan.

Demikian penjelasan singkat tentang malam berinai dalam adat Melayu. Semoga memberikan wawasan baru bagi detikers!

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak, Mahasiswa Peserta Magang Merdeka di detikcom




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads