Suka Batak merupakan salah satu suku besar di Indonesia. Batak juga dikenal memiliki budaya yang beragam.
Salah satu yang ikonik dari budaya Batak adalah umpama. Namun detikers jangan sampai salah mengira bahwa umpama tidak sama dengan umpasa atau pantun batak yang telah lazim dikenal.
Untuk mengenal lebih tahu tentang umpama, berikut detikSumut hadirkan pengertian hingga contoh umpama. Simak selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Umpama?
Mengutip laman resmi Universitas STEKOM, umpama adalah bagian dari kesusastraan Batak. Umpama disebut juga sebagai peribahasanya orang Batak atau bisa juga disebut sebagai pepatah.
Layaknya sebuah peribahasa, umpama digunakan sebagai ekspresi ungkap dengan bentuk kata yang lain. Artinya, kata-kata yang dipakai dalam umpama cenderung bersifat konotasi. Umpama juga menjadi cara tersendiri untuk mengungkapkan sesuatu dengan gaya yang lebih halus.
Oleh karena itu umpama bisa dipakai untuk menyidir. Selain itu umpama juga boleh digunakan saat kondisi untuk memberi semangat dan nasihat.
Jenis-jenis Umpama
Dalam buku Umpama Batak Dohot Lapatanna karya AN Parda Sibarani, ada empat jenis umpama Batak. Apa sajakah itu?
1. Umpama na marisi habisuhon (umpama yang berisi hal-hal cerdik)
2. Umpama hahormaton (umpama berisi hal-hal penghormatan)
3. Umpama na mardomu tu adat dohot uhum (umpama yang merujuk adat dan hukum)
4. Umpama na mardomu tu parsaoran siganup ari, songon di pesta (umpama yang merujuk pergaulan sehari-hari, seperti di acara pesta)
Contoh-contoh Umpama
1. Mata abul ni mata.
Artinya: Seperti apa sakitnya dibuat orang ke aku, harus sama sakitnya kubalaskan ke dia.
2. Mabuk so minum.
Artinya: Dikatakan pada seseorang yang tidak menentu bicaranya.
3. Patimbo hanaekan, panahan hanaekan.
Artinya: Seseorang menjadi susah, karena ulahnya sendiri.
4. Unang rantosi na niinjam.
Artinya: barang yang dipinjam tidak boleh diubah rupanya (bentuknya).
5. Ndang tuturan datu ajaran na marroha.
Artinya: yang pandai tidak usah diajari lagi.
6. Mate uluna, mangabasi ihurna.
Artinya: Suatu masalah sudah terpecahkan tapi masih ada ekornya.
7. Andung ni anak sabulan di dalan, andung ni boru sataon di dalan.
Artinya: Lebih besar kasih sayang anak perempuan daripada anak laki-laki kepada kedua orang tuanya.
8. Ndang tarorom babi so mangan halto.
Artinya: seorang penjahat akan selalu berbuat kejahatan.
9. Sai muap dona busuk.
Artinya: yang tidak baik, walaupun ditutup-tutupi akan ketahuan juga.
10. Dadap dadap songon na mapitung.
Artinya: tidak tahu apa yang akan dikerjakan.
11. Jolo nidilat bibir, asa didok hata.
Artinya: apa yang akan dikatakan harus dipikir lebih dahulu.
12. Jempek do pat ni gabus.
Artinya: dusta akan cepat ketahuan.
13. Marpinggol ling.
Artinya: tajam pendengaran.
14. Mata guru, roha sisean.
Artinya: Seseorang akan mendapat ilmu karena memperhatikan apa yang dilihatnya.
15. Sintak mangilas.
Artinya: mati seketika.
(nkm/nkm)