Mengenal Talempong, Alat Musik Tradisional dari Minangkabau

Mengenal Talempong, Alat Musik Tradisional dari Minangkabau

ilham fikriansyah - detikSumut
Minggu, 24 Sep 2023 06:15 WIB
Indonesia terkenal akan kekayaan seni dan budaya yang mendunia. Salah satunya adalah talempong, alat musik perkusi tradisional dari Minangkabau.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
-

Sumatra Barat memiliki sejumlah karya seni dan budaya yang mendunia, salah satunya adalah talempong. Sebagai informasi, talempong merupakan alat musik tradisional dari Minangkabau.

Mungkin sebagian dari detikers pernah mendengar atau memainkan alat musik talempong. Namun, sudah tahukah kamu bagaimana proses pembuatan talempong? Ternyata tidak mudah, lho.

Ingin mengetahui lebih dalam tentang talempong? Biar nggak penasaran, simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Lebih Dekat dengan Talempong

Talempong adalah seperangkat alat musik tradisional dari Sumatra Barat yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik (alat pukul berbahan kayu). Talempong telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, oleh karena itu talempong sering dimainkan dalam berbagai acara adat.

Dilansir situs Kemendikbud, talempong juga sering dijadikan panduan tempo dari musik yang sedang dimainkan. Pada umumnya, talempong dimainkan bersama alat musik tradisional Sumatra Barat lainnya, seperti gendang, saluang, dan serunai.

ADVERTISEMENT

Membahas sedikit sejarahnya, talempong diperkirakan sudah masuk ke dalam adat Minangkabau pada abad ke-13, bersamaan dengan berkembangnya ajaran Islam di Ranah Minang.

Indonesia terkenal akan kekayaan seni dan budaya yang mendunia. Salah satunya adalah talempong, alat musik perkusi tradisional dari Minangkabau.Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Dalam sebuah penelitian berjudul Musical Strata in Sumatera, Java, and Bali pada tahun 1998, alat musik talempong diyakini dibawa masuk ke Nusantara oleh para perajin perunggu asal Tonkin, yakni sebuah daerah di utara Vietnam.

Pada zaman dahulu, suara yang keluar dari talempong berhasil memikat hati pemimpin Kerajaan Pagaruyung, yakni Raja Adityawarman. Maka dari itu, alat musik ini hanya dimainkan untuk menyambut tamu kerajaan. Seiring berjalannya waktu, talempong menjadi simbol dan kebesaran dari raja-raja Kerajaan Pagaruyung.

Apabila dilihat secara sekilas, talempong memiliki bentuk yang menyerupai bonang dalam Gamelan Jawa. Hanya saja, yang jadi pembeda antara bonang dan talempong adalah dari suaranya.

Bentuk Talempong

Talempong memiliki bentuk bulat dengan bagian sisi atas dan bawahnya mempunyai ukuran diameter yang berbeda. Hal ini yang membuat talempong memiliki suara khas.

Tinggi alat musik talempong mencapai 8,5 cm hingga 9,5 cm. Sedangkan untuk diameter atasnya antara 17-18 cm. Lalu, tinggi dinding alat musik ini sekitar 5-6 cm.

Sementara itu, diameter sisi bawah talempong sekitar 16,5 cm hingga 17 cm. Kemudian untuk ukuran diameter pencu-nya berkisar antara 2 cm sampai 2,5 cm. Oh ya, untuk ketebalan logam talempong berkisar 3-4 milimeter.

Jenis-jenis Talempong

Perlu diketahui bahwa talempong terdiri dari dua jenis, yakni talempong pacik dan talempong unggan. Lantas, apa yang membedakan antara keduanya? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Talempong Pacik

Talempong pacik merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari logam dan berbentuk bundar. Istilah talempong pacik bertujuan untuk membedakannya dengan talempong rea, yakni alat musik yang dimainkan dengan jumlah 21 buah talempong.

Pemberian nama talempong pacik juga didasarkan pada cara memainkannya, yakni dengan cara dipegang (pacik). Alat musik ini dimainkan sambil berdiri dan ada kalanya sembari berjalan.

Pemain talempong pacik terdiri dari tiga orang, masing-masing memegang dua buah talempong. Oh ya, talempong pacik merupakan alat musik dengan nada pentatonik.

2. Talempong Unggan

Talempong unggan adalah seperangkat alat musik yang terdiri dari enam buah talempong dalam satu standar, dua buah gendang, serta satu aguang. Ciri khas dari talempong unggan adalah nadanya, yang mana berjumlah lima nada atau biasa disebut dengan nada pentatonis.

Dinamakan talempong unggan karena merupakan salah satu jenis talempong Minangkabau yang berkembang di Nagari Unggan. Asal usul talempong unggan berasal dari Nagari Tuo Minangkabau, yakni Nagari Pariangan yang dibawa oleh Dt. Rajo Indo Puto bersama Dt. Panduko Alam dalam rangka mengembangkan adat budaya Minangkabau.

Cara Memainkan Talempong

Ada cara tertentu untuk memainkan alat musik talempong. Mengutip buku Musik Tradisional Minangkabau oleh Ediwar, dkk, berikut cara memainkan talempong:

  1. Pegang dua buah talempong atau lebih dengan tangan kiri, lalu tangan kanan memegang alat pemukul (stick) yang terbuat dari kayu
  2. Untuk pemain yang bertugas sebagai pembao, mereka memegang tiga buah talempong. Saat dipukul, talempong akan menghasilkan suara melodi.
  3. Pemain yang bertugas sebagai paningkah memegang dua buah talempong yang berfungsi mengatur irama.
  4. Dua orang pemain yang bertugas sebagai pengiring masing-masing memegang satu talempong. Setiap talempong akan menghasilkan nada tinggi dan rendah. Talempong dengan nada rendah disebut talempong jantan, sedangkan untuk talempong nada tinggi disebut talempong betina.

Proses Pembuatan Talempong

Untuk membuat talempong, dibutuhkan waktu sedikitnya 30 hari mulai dari proses pencetakan hingga dapat dimainkan. Langkah pertama dalam membuat talempong adalah perajin harus mencetak lilin berbentuk talempong.

Setelah cetakan kering, lilin tersebut kemudian dilamuri dengan tanah berlapis-lapis. Pada lapisan pertama terdiri dari tanah kental yang membaluti bagian dalam dan luar lilin. Kemudian talempong dijemur dan diapisi kembali hingga tebal.

Indonesia terkenal akan kekayaan seni dan budaya yang mendunia. Salah satunya adalah talempong, alat musik perkusi tradisional dari Minangkabau.Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Selesai dilapisi untuk lapisan terakhir, barulah cetakan talempong dibakar di tungku pembakaran khusus. Dalam proses ini, lilin yang terdapat dalam lapisan tanah akan mencair dan membentuk cetakan talempong.

Lapisan tanah dibakar sampai dua kali agar cetakan talempong kokoh, sebab akan diisi dengan cairan logam kuningan dari logam bekas dengan cara meleburnya. Proses ini cukup krusial karena jika sampai salah maka cetakan bisa pecah.

Setelah didinginkan, cetakan tadi bisa dipecah dan kini meninggalkan bentuk talempong yang sudah jadi di dalamnya. Kemudian, talempong akan disetel nadanya dan dipoles berulang kali sampai mengkilap.

Nah, itu tadi pembahasan tentang alat musik talempong. Jadi, sempatkan diri untuk melihat talempong secara langsung ketika liburan ke Sumatra Barat, ya!




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads