Suasana Vihara Bodhi Gaya tampak ramai dihadiri oleh ratusan etnis Tamil saat perayaan Waisak tahun ini. Ada beragam rangkaian prosesi yang dilaksanakan.
Pantauan detikSumut, Minggu (4/6/2023) pagi, para umat Buddha Tamil begitu antusias saat mengantre untuk memandikan patung Buddha Rupang. Tradisi ini merupakan bagian dari rangkaian Tri Suci Waisak 2567 BE.
Secara bergantian, umat Tamil ini menyiramkan patung Dewa yang dikalungkan bunga dengan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemandian Buddha Rupang ini sebagai penyucian diri supaya kita lebih baik dan lebih bersih. Kemudian dengan mengikuti tradisi ini dapat lebih menyerap nilai-nilai sesuai ajaran agama Buddha," ungkap Pengurus Vihara Bodhi Gaya, Baskaran kepada detikSumut, Minggu (4/6/2023).
Baskaran menyebutkan bahwa tradisi memandikan patung Buddha ini dilakukan disertai dengan doa khusus.
"Ada doa khusus, doa itu membawa kita agar lebih khusus jadi dapat lebih meresapi. Doa ini bisa untuk kita maupun keluarga kita," ujarnya.
Prosesi memandikan Buddha Rupang ini dilakukan setelah umat Buddha Tamil melaksanakan upacara bendera, maha puja, dan Dhammadesana.
Setelah melakukan pemandian Buddha Rupang, ratusan umat Buddha Tamil di Bodhi Gaya Medan pun melakukan berdoa detik-detik Waisak.
"Kalau pembacaan doa dan mantra itu sama tapi teknisnya itu berbeda-beda. Nah misalnya bahasa mantra atau doa itu diucapkan dengan bahasa Tionghoa," kata Baskaran.
(afb/afb)