Mengenal Baju Adat Kesultanan Deli, Busana Jokowi di Upacara Harlah Pancasila

Mengenal Baju Adat Kesultanan Deli, Busana Jokowi di Upacara Harlah Pancasila

Fria Sumitro - detikSumut
Kamis, 01 Jun 2023 14:36 WIB
Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Monas (Tangkapan Layar YouTube Setwapres)
Foto: Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Monas (Tangkapan Layar YouTube Setwapres)
Medan -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai baju adat Kesultanan Deli saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023. Busana yang dikenakan Jokowi itu berwarna hitam dipadu kain songket bercorak emas serta keris yang terselip di pinggang.

"Pada upacara hari lahir Pancasila kali ini, Presiden Jokowi gunakan pakaian adat Kesultanan Deli," tulis akun YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari detikNews, Kamis (1/6/2023).

Baju tersebut ternyata sama seperti yang ia kenakan ketika mendapat gelar kehormatan "Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri" dari Kesultanan Deli pada 2018 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah detikers tahu seperti baju adat Kesultanan Deli itu? Dilansir berbagai sumber, berikut detikSumut rangkum informasinya untukmu!

Mengenal Baju Kurung dan Songket

Mungkin detikers ada yang belum tahu Kesultanan Deli. Berdasarkan Irwansyah dan Heldiansyah (2021) dalam "Penerapan Ornamen Melayu Deli pada Rancangan Desain Interior Masjid Pasujudan Jannatun Naim", Melayu Deli merujuk pada suku Melayu yang mendiami Kabupaten Deli Serdang. Persebarannya meliputi kota Medan, Deli Tua, hingga daerah Labuhan.

ADVERTISEMENT

Yang cukup menarik perhatian dari kebudayaan Melayu Deli adalah baju adatnya. Adalah baju kurung dan songket, elemen utama dari pakaian adat Kesultanan Melayu Deli.

Baju kurung sendiri adalah pakaian adat suku Melayu yang dijumpai di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Thailand bagian selatan. Dewasa ini, baju kurung identik sebagai busana wanita, tetapi sebenarnya juga dikenakan oleh para pria melayu.

Sementara itu, dikutip dari IR & IR Songket Melayu Deli, songket adalah jenis kain tenunan tradisional rumpun Melayu di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Kain ini termasuk ke dalam keluarga tenunan brokat. Ia dibuat dengan cara ditenun menggunakan benang emas dan perak.

Pada awalnya, kombinasi baju adat kurung dan kain songket sebagai bawahan dikenakan oleh kaum hawa saat ada upacara kebesaran di kerajaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, masyarakat biasa juga mulai mengenakan baju kurung, baik anak-anak maupun dewasa, untuk berbagai acara.

Sejarah Perkembangan Baju Adat Melayu Deli

Cara berpakaian orang Melayu Deli banyak dipengaruhi oleh berbagai budaya, mulai dari China, India, hingga Timur Tengah. Mulanya, berdasarkan sebuah catatan dari Tiongkok, masyarakat Melayu hanya berpakaian dengan penutup tubuh bagian bawah saja.

Namun, setelah berdatangan barang-barang dari China hingga India akibat perdagangan, cara berpakaian orang Melayu pun terpengaruh oleh budaya yang datang. Yang mulanya hanya memakai penutup bagian bawah tubuh menjadi menutupi seluruh bagian tubuh, terlebih setelah masuknya pengaruh agama Islam.

Disebutkan dalam Malay Annals atau Sulalatus Salatin, baju kurung diperkirakan pertama kali muncul pada tahun 1400-an. Pada era tersebut, orang-orang Melayu tampak mengenakan semacam tunik. Tunik sendiri merupakan bagian dari budaya Timur Tengah.

Dijelaskan pula dalam buku "Pakaian Daerah Wanita Indonesia" oleh Judi Achjadi, baju kurung mulanya diperkenalkan oleh para pedagang muslim dan India barat. Namun, model baju kurung zaman ini berbeda seperti yang ada sekarang.

Dulu, baju adat Kesultanan Deli ini cenderung ketat dan pendek. Adapun model baju kurung modern baru ada pada tahun 1800, semasa pemerintahan Sultan Abu Bakar. Ini merupakan pendapat Dato' Haji Muhammad Said Haji Sulaiman dalam buku "Pakaian Patut Melayu".

Sementara itu, Mattiebelle Gettinger berpendapat bahwa baju kurung sudah dipakai oleh penari istana di Palembang. Pakaian tersebut bahkan menjadi busana populer sejagad Sumatra pada abad ke-20.

Perbedaan Baju Kurung Pria dan Wanita

Seperti yang disinggung di bagian sebelumnya, baju kurung merupakan pakaian adat suku Melayu Deli dan dapat dikenakan oleh pria maupun wanita. Kendati demikian, terdapat sejumlah perbedaan model antara kedua gender.

Berdasarkan buku Pakaian Patut Melayu, perbedaan baju kurung pria dan wanita adalah sebagai berikut:

  • Baju kurung pria terdiri atas celana (seluar) dan kain samping, sedangkan baju kurung wanita terdiri dari kain sarung berikatan ombak mengalun.
  • Baju kurung pria jatuh hanya sampai bagian bokong, sedangkan baju kurung wanita jatuh sampai bawah lutut.
  • Baju kurung pria memiliki alas leher melebar, sedangkan alas leher baju kurung wanita sempit.
  • Baju kurung pria dilengkapi dua buah saku, sedangkan baju kurung wanita tidak memiliki saku.

Selain itu, di Negara Jiran Malaysia, baju kurung yang dikenakan laki-laki memiliki sebutan khusus, yakni "baju Melayu".

Kelengkapan Baju Adat Melayu Deli Pria dan Wanita

1. Baju Adat Melayu Deli Pria

  • Atasan berupa baju Melayu yang melambangkan kebijaksanaan dan kewibawaan
  • Bawahan berupa celana panjang atau seluar
  • Kain samping berupa songket yang dililitkan di area pinggang
  • Mengenakan tengkuluk sebagai penutup kepala yang memiliki simbol kegagahan pria Melayu
  • Bros sebagai hiasan tanjak
  • Rantai aksesoris emas di bagian saku

2. Baju Adat Melayu Deli Wanita

  • Atasan berupa baju kurung wanita yang berbahan brokat, katun, maupun sutera
  • Bawahan berupa sarung yang dikenakan dengan ikatan ombak mengalun
  • Mengenakan kalung sebagai hiasan baju kurung
  • Kain dagang sebagai kerudung saat bepergian
  • Selendang yang disampirkan di bagian bahu
  • Hiasan kepala emas
  • Aksesoris di bagian leher

Itulah informasi singkat mengenai baju adat Kesultanan Melayu Deli, busana yang dikenakan Presiden Jokowi saat memimpin upacara Harlah Pancasila 2023. Semoga informasi tadi bermanfaat!




(mff/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads