Mengenal Benteng Peninggalan Belanda dan Portugis di Barus

Mengenal Benteng Peninggalan Belanda dan Portugis di Barus

Fikri Haikal - detikSumut
Selasa, 09 Mei 2023 11:34 WIB
Benteng Barus
Foto: Benteng Barus (Cagar Budaya Provinsi Sumut)
Tapanuli Tengah -

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai beragam tempat bersejarah dan mempunyai peninggalan pada masa penjajahan dahulu. Di antaranya adalah Benteng Pertahanan (Barus) peninggalan Belanda dan Portugis.

Benteng ini berlokasi di Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Benteng ini dulunya dibuat untuk memperkuat pertahanan.

Dalam bahasa Belanda disebut redoute atau dalam bahasa Inggris disebut redoubt adalah salah satu jenis benteng yang ukurannya lebih kecil dari benteng. Benteng ini pun mempunyai luas wilayah 2.675 m2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini di sekitar lokasi benteng pun tergolong ramai dan padat, sebab benteng tersebut berlokasi di sebelah utara Pasar Barus. Benteng ini jika ditempuh dengan berjalan kaki menghabiskan waktu sekitar 15 menit dari Pasar Barus.

Benteng tersebut juga memiliki bastion pada sudut utara dan selatan dengan benteng yang berbentuk persegi. Kedua bastion itu dengan bentuk setengah lingkaran.

ADVERTISEMENT

Gerbang benteng tersebut berada di sisi barat daya dan timur laut. Dan juga mempunyai jalan untuk patroli dengan posisi di atas dinding benteng yang lebarnya sekitar 120 cm.

Kemudian dinding benteng ini juga mempunyai ketebalan dinding sekitar 40 cm, dengan bagian atas mengarah ke arah luar. Pada dinding benteng memiliki beberapa lubang bidik. Di bagian dinding barat laut mempunyai tangga dibuat dari besi dan beton.

Pada bagian dalam halaman benteng mempunyai sumur sebanyak tiga buah sumur. Pada bagian barat daya bagian terluarnya, atau di sebelah tenggara gerbang ada pilboks yang melekat di dinding.

Pilboks tersebut mempunyai ukuran 3 x 3 m, serta pintu berposisi di timur laut. Adapun pilboks ini diketahui tidak memiliki lubang bidik, hanya ada satu lubang pada bagian atasnya.

Namun, di bagian depan dinding benteng sudah terdapat keretakan. Sehingga pada beberapa bagian terdapat bagian benteng lepas.

Pada bagian dalam benteng sudah dipenuhi semak belukar, dan ada akar pohon yang sampai merusak bagian dinding bentengnya.

Artikel ini ditulis oleh Fikri Haikal, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads