Bahasa Lampung merupakan salah satu bahasa daerah yang banyak dipakai oleh kalangan suku Lampung beserta rumpunnya di selatan Pulau Sumatra, Indonesia. Bahasa Lampung termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (bahasa kepulauan selatan).
Bahasa Lampung terdiri dari 2 jenis dialek, yaitu dialek A dan dialek Nyo. Lantas, seperti apa kosakata bahasa Lampung dan artinya? Berikut penjelasannya lengkap dengan contoh kalimat dialek A dan dialek O.
Kosakata Bahasa Lampung dan Artinya
Berikut ini 400 kosakata bahasa Lampung beserta artinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
A
- Abang: panggilan untuk saudara laki-laki yang lebih tua dari kita
- Abik: kain panjang
- Acak: mengapa
- Acung: tendang
- Adoq: julukan, alias
- Agas: nyamuk
- Ajang: perlengkapan makan
- Ajo: ini
- Ajoman: pujaan, idaman
- Akuk: ambil
- Akkuk-akkuk: sejenis lebah/serangga rumah
- Akhi: tiang
- Alam wawwah: jagad raya
- Alim: orang baik, orang berilmu
- Ambin: singkir, tersingkir
- Ambuk: cabut
- Anak nakan/nakan: keponakan
- Anak mattu/mattu: menantu
- Anak mayaw: jari manis
- Anom/manom/manam: senja
- Apay/sulan: tikar
- Appay: baru, Appay sappay : baru sampai
- Api: apa
- Apung: pelampung jaring
- Apuy: api
- Appun: ampun
- Asa: memberi kepercayaan
- Asa-asa: melakukan sesuatu di luar tujuan semula
- Asah: mengasah
- Asahan: batu asahan
- Asing: sembarang
- Asingasing: sembarangan
- Asom: buah, pohon asam
- Asuq: sebutan untuk tempat yang susah dijangkau
- Atakh: kawasan
- Atukh/atokh: atur
- Atung: kayu/bambu tempat meletakkan lantai bangunan panggung
- Attak: antar
- Awang: masa, zaman
- Awi/kawokh: bambu
- Ayuk: kata sifat yang berarti kebiasaan
- Ayun: ayunan
B
- Baban: bawaan
- Babah: bincang, obrolan
- Babang: asuh
- Babbay: perempuan
- Babitting: ikat pinggang
- Babukha: bumbu dapur
- Babuy: babi
- Baccong/Nihan: sangat, lebih
- Badan: tubuh
- Badik: senjata tajam dari jenis pisau
- Bagokh: mati rasa
- Bagellog: telanjang
- Baha: sisir pisang
- Bahikhang: kumbang (batang kelapa)
- Bajaw: bajak laut
- Bak: ayah
- Bakas: pria
- Bakkay: jasad
- Bakkang: kosong melompong
- Bakhak/Banjekh: banjir
- Bakhallay: bangle
- Bakhu: waru
- Bakhuga: ayam hutan
- Balajakh: belajar
- Balaq: besar
- Balay: lumbung padi
- Balekh: aqil baligh
- Balik: terbalik
- Baliq: kembali
- Baling: di balik
- Baluk/kiduk: sembap (mata)
- Balun: kain kafan orang mati
- Bambang: kata dasar dari kabur (dibawa atau membawa)
- Bani: berani
- Bangik: senang
- Banjakh: berdampingan/bersebelahan
- Basa: tutur, bahasa
- Basuh: cuci, membersihkan (sesuatu) dengan air
- Batang: pokok/batang pohon
- Batang galah: anak ke dua
- Batangakhi: sungai
- Battah: perang mulut
- Battal: bantal
- Batuy: ratap, menangisi orang mati
- Bayu: basi
- Bayuk: bakul tempat nasi
- Bawak: kulit
- Bawak kicak: kulit ari
- Bebbekh: bibir
- Bejji: jengkel
- Bekhkhak: lebar, luas
- Bekhkhay: gerimis
- Belasa: buah nangka, batang nangka
- Bekkas: melesat (anak panah/peluru)
- Belanga: panci
- Bella: habis
- Bettik: baik, bagus
- Bettoh: lapar
- Bettong: kenyang
- Bettus: meletus
- Biduk: cobek, tempat menggiling bumbu dapur/sambal
- Bihom: pipi
- Bimbing: mengenang orang yang jauh
- Binasa: aniaya, mendapat celaka/kecelakaan
- Bittokh: betis
- Biyas: beras
- Budak: babu
- Budakh: bangkai
- Budik: bohong
- Bugaggan: bergegas
- Buha: buaya
- Buhingga: bersiap-siap
- Buhung: dusta, omong kosong
- Bukkang: kembung (perut)
- Bukha: ramuan, racikan (pelet)
- Bukhak: jelek (rupa)
- Bulakh: rabun
- Bulamban: berumah tangga
- Bulup: balut
- Bulung: daun
- Buttak: pendek
- Buwak: kue
- Buwok: rambut
- Buway: garis keturunan
- Buya: capek
- Buyung: bayi laki-laki yang belum punya nama
C
- Cabi: cabai
- Caccah: kera putih/simpai
- Caccan/cating/pegung: pegang
- Caccap: cacah
- Cacikhik: jangkrik
- Cadang: rusak
- Cakak: naik
- Calaq: gagah (pria)
- Calupaq: dudukan lampu minyak
- Cambay: sirih
- Cattik: como
- Cawa: bicara
- Cawa khuta: bicara jorok
- Cawa cutik: komentar singkat
- Cikak: bacok
- Cikan: hampir, nyaris
- Cikhik: ceret
- Cikhik galing: masyarakat bawah
- Cobol: colok
- Conggok: angguk, mengangguk
- Cubik: cangkir
- Cukik: usil
- Cukud: kaki
- Cukud calung: pergi bermain
- Cukhaq: sotong (sejenis cumi-cumi)
- Cumik: cumi-cumi
- Cumbung: mangkuk
- Cungak: menengadah, melihat keatas
- Cuping: telinga
D
- Dabingi: malam
- Dacok/dapok: bisa
- Dahago: haus
- Dahsat: seru
- Daip: lemah
- Dairah: daerah
- Dalih: sambil
- Dakhuyyan: durian
- Dalom: pangkat
- Dang: jangan
- Dapek: dapat
- Dapukh/dapokh: dapur
- Dasei: dasi
- Dattar: daftar
- Datuk: panggilan kepada kakek
- Dawah: siang
- Dawak: bersih
- Demmon: suka, menyukai, cinta
- Dibbi: sore
- Debeu: debu
- Dedak: basah
- Dengei: dengar
- Derhako: durhaka
- Digok: geleng, menggeleng
- Dilan: terasi
- Dipa: mana
- Disak: desa
- Doh: hilir
- Dunio: dunia
- Duo: doa
- Duppit: dompet
- Duppul: dempul
G
- Gabuk: lapuk
- Gabul: sembarangan
- Gabur: rebut
- Gabus: seka/lap
- Gadik: aduk
- Gaduh: ribut
- Gagelling: pangkal paha
- Galah: leher
- Galang: ganjal
- Galing: keriting
- Galud: berisik
- Gambang:kuatir
- Gambekh: gambir
- Ganding: genit
- Gandit: pinggang
- Gando: ganda
- Ganung: gunung
- Garap: kerjakan
- Garuh: kacau
- Gassar: tekan
- Gatak: berani
- Gattung: gantung
- Gayo: kekuatan
- Gaghak: kepiting
- Gebuk: pukul
- Gecceh: ramai
- Gedui: lamban
- Geddang: pepaya
- Gegai: rapi
- Gegem: genggam
- Geges: tandas
- Gellakh: nama
- Gellekh/gekhil: sisi, samping
- Gellok: toples
- Gellong: cacing
- Gelluk: segera, buruan, cepat
- Gemmul: beruang
- Gigi: gusi
- Giguk: lutung
- Gindang: gendang
- Gitoh: getah
- Gudu: botol
- Gundang: ekor
- Guway: berbuat, perbuatan
H
- Haba: luapan kekecewaan karena ditinggal pergi
- Haban: penyakit
- Habang:terbang
- Habar: kabar
- Habbes: tergesa-gesa
- Habu: rehat, istirahat
- Habul: samar
- Haccur: hancur
- Haggep: bentak
- Haccing: pesing
- Haccukh/haccokh: hancur
- Haguk: arah
- Haiyek: batuk
- Haiyen: hening
- Hakkik: lentik
- Halek: serasi
- Hanggas: nafas
- Hanneng: pusing
- Happuh: lelah
- Hakal: akal,nalar,kecerdasan,berpikir dewasa
- Hakha: buah, batang ara
- Hakham: haram
- Hakhuk: yatim
- Hakhus: deras (air, gelombang)
- Haku: kataku, maksudku
- Halu: temu, menemukan
- Halupan: lipan, kelabang
- Hamu: katamu, maksudmu
- Hambokh: terbang
- Hamblyang: ikan senangi
- Hanaw: enau
- Handap/handop: hangat
- Hani tiyan: kata mereka
- Hanipi: mimpi
- Hanja: gertak
- Hanjak: gembira
- Hantipa: labi-labi
- Hantimun: timun suri
- Hapa: hampa, kosong tanpa isi
- Hapus: bambu apus
- Happokh: sarapan
- Hasok: asap
- Hasud: fitnah
- Hattak: batas, perbatasan
- Hattu: hantu
- Hattuk: bentur
- Haying: gelisah
- Hayu: pagi
- Hayum: bayam
- Hejjak: hardik
- Hellaw: baik,bagus
- Henni: pasir
- Hihuk: kabut
- Hingokh: gaduh
- Hinjang: sarung
- Hinjik: menjejak/menekan dengan keras
- Hippun: berkumpul untuk membahas sesuatu
- Hisok: serap (benda cair)
- Hisop: hisap
- Hiting: peluh, keringat
- Holokh/hokhol: ulat
- Hotok: otak
- Hotong: batu dudukan tiang rumah
- Hukhang: udang
- Hulu: kepala
- Humbak: ombak
- Huwi: rotan
I
- Icak-icak: berpura-pura
- Iccut: pincang (kaki)
- Ikat-ikat: ikat kepala pria
- lkok:ikat, Ngikok: mengikat
- lkhung: hidung
- Imbun: embun
- Ina: induk, ibu
- Indik: ikan lele putih
- Induh: entah
- Ingok/ngingok: ingat
- Inggok/enggok: jawaban ketika tidak mau
- Ingu: ingus
- Injing: jinjit
- Ipon: gigi
- Ipos: kecoak
- Ipus: seka, menyeka
- Iya: dia
- Iyoh: urin/air kencing
- Iyos: segar
- Iyu: ya
- Iwa: ikan
- Iwa lawok: ikan laut
- Iwak: angkat
J
- Jahik: jahe
- Jajjakh: jajar, berjajar
- Jak/anjak: dari
- Jakakh: jangkar
- Jakhi: jari
- Jakhu: orang yang mempelopori, memimpin
- Jakhu jana: biang kerok
- Jalang: liar
- Jama: dengan, bersama
- Jamma: orang
- Jambat: jembatan
- Jan: tangga
- Jangguk: jenggot
K
- Kaban: kelompok
- Kabilah: rombongan
- Kacak: menang
- Kaccing: kancing
- Kacip: pisau penjepit
- Kacir: tinggal
- Kaco: kaca
- Kacung: bujang suruhan
- Kadangkalo: kadang-kadang
- Kadar: sekedar
- Kekeu: keras
- Kalai: rantai
- Kalam: kunyah
- Kalang: longgar
- Kalat: lauk
- Kalik: kental
- Kaling: kaleng
- Kaluk: pincang
- Kanen: makanan
- Kebas: hilang, terbang, habis
- Kebus: kipas
L
- Labah: boros
- Laban: lawan
- Labes: kencang
- Labei: campur
- Laben: Ganda
- Lalak: pedas
- Lalang: perantara
- Lalas: tidak tertib
- Lelawah: laba-laba
- Lelek: rendam
- Lemeh: lemah
- Lemes: lemas
- Lemet: rajin
- Lilang: lelang
- Lulun: turun
- Luppat: terlambat
M
- Maccung: mancung
- Mahandek: demam
- Makenah: mukena
- Makkuk: mangkuk
- Manem: gelap
- Manih: aneh
- Maso: masa/waktu
- Mato-mato: mata-mata
- Mattep: mantap
- Mayo: semangat
- Mayopado: dunia maya
- Maghing: sakit
- Memugo: semoga
N
- Nayah: banyak
- Nap: sisik
- Negaro: negara
- Nerako: neraka
- Ngasei: sombong
- Ngerei: ngeri, takut
- Nihan: sungguh
- Nikeu: kamu
- Paal: tubuh
- Paccar: pancar
- Paccut: runcing
- Pacek: tancap
- Pacul: cangkul
- Padah: akibat
- Padang: lapangan
Contoh Kalimat Bahasa Lampung yang Menggunakan Dialek A dan Dialek O
Dilansir dari Kamus Lampung-Indonesia karya Junaiyah H.M. dkk., dialek A atau disebut juga dengan dialek Api terdiri atas dialek Pesisir, Pubian, Way Kanan, Sungkai, dan Komering. Sementara dialek O terdiri atas dialek Abung, Seputih, dan Tulangbawang.
Berikut ini beberapa contoh kalimat bahasa Lampung yang menggunakan dialek A dan dialek O.
Contoh Kalimat Dialek A
- Api kabar (A): apa kabar?
- Nyak cinta jama niku (A): aku cinta kamu
- Nyak demon jama nikeu (A): aku suka kamu
- Nyak haga mit sekulah (A): aku mau ke sekolah
- Api si dapok ku bantu/tulung? (A): apa yang bisa saya bantu?
- Sapa gelakhmu? (A): siapa namamu?
Contoh Kalimat Dialek O
- Nyow Kabar? (O): apa kabar?
- Nyak cinta jamo nikeu (O): aku cinta kamu
- Nyak iling jami nikeu (O): aku suka kamu
- Nikeu ghadeu mengan? (O): kamu sudah makan?
- Nyak/ikam ago pedem pay (O): saya mau tidur dulu
Contoh Kalimat Bahasa Lampung yang Digunakan Sehari-hari
- Nyak cinta nikeu/niku: aku cinta sama kamu
- Api kabakh puakhi?: apa kabar saudara
- Api kabakh?: apa kabar?
- Haga guk pa nikhu jemoh?: mau kemana kamu besok?
- Ulah Api?: ada apa?
- Niku api guai?: kamu sedang apa?
- Dapok (dacok) kodo nyak ngulih-ulih?: boleh saya bertanya?
- Api niku pandai cawa Lampung?: apa kamu mengerti bahasa Lampung?
- Nyak lagi belajakh: aku sedang belajar
- Mingan kodo nyak kenalan lawan ulun tuha mu?: bolehkah aku berkenalan ke orang tuamu?
- Niku khadu wat khasan makung?: kamu sudah punya pacar belum?
- Dacok kodo nyak nulung niku?: bolehkah saya menolongmu?
- Api inuman kedemonanmu?: apa minuman favoritmu?
- Niku kelas pigha?: kamu kelas berapa?
- Nikeu pedom jam pigha?: kamu tidur jam berapa?
Nah, itulah tadi 400 kosakata bahasa Lampung disertai arti dan contoh kalimatnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
(inf/mff)