10 Senjata Tradisional Khas Sumatera Utara dan Sejarahnya

10 Senjata Tradisional Khas Sumatera Utara dan Sejarahnya

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Jumat, 20 Jan 2023 10:29 WIB
Senjata tradisional asal Sumut.
Piso Gaja Dompak (Sumber: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)
Medan -

Etnis yang beragam di Sumatera Utara (Sumut) membuat kekayaan budaya wilayah ini berlimpah. Hal itu meliputi senjata tradisional. Detikers harus tahu, senjata tradisional khas Sumatera Utara sangatlah multifungsi.

Para leluhur menggunakan senjata-senjata tersebut dalam berbagai kegiatan, mulai dari berperang, acara adat, berburu, dan lain-lain. Kira-kira, detikers tahu ada berapa banyak senjata tradisional di Sumatera Utara?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut detikSumut hadirkan sepuluh senjata tradisional khas Sumut. Simak selengkapnya di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senjata Tradisional Suku Batak Toba

1. Piso Halasan

Berasal dari Tapanuli Utara, piso halasan merupakan senjata tradisional khas Sumut yang melambangkan kebesaran suku Batak Hasangapon.

Melansir dari van Zonneveld (2001), piso halasan berbentuk pedang bermata tunggal yang sedikit melengkung. Pisau dari pangkal sedikit semakin lapang, sempit di tengah, sedang di anggota ujung runcing tapi semakin lapang dari anggota tengah. Biasanya, piso halasan terbuat dari tanduk rusa.

ADVERTISEMENT

Senjata tradisional asal Sumut.Piso Halasan (Istimewa/Instagram @putrakelana216.pk)

Sedangkan sarung pedang, terbuat dari bahan logam. Panjang keseluruhan piso halasan mencapai 76 cm dengan mata pisau sepanjang 50 cm. Di bagian gagang piso halasan diukir dengan ornamen yang indah. Dan terdapat ukiran seperti singa bertanduk tiga.

Detikers harus tahu, nih, yang boleh memiliki piso halasan adalah pemimpin batak yang sudah benar otoritas sampai di tingkat Bius. Secara filosofi, pisau merupakan simbol kecerdasan sedangkan sarungnya dilambangkan sebagai hukum yang melaksanakan penangkal dari hal yang bersifat perbuatan yang dapat merugikan warga.

2. Piso Gading

Masih dari Toba, senjata satu ini bukanlah sembarang piso karena hanya boleh dimiliki raja. Berbentuk pedang dengan bilah tajam.

Bentuknya piso gading sedikit melengkung dan biasanya merupakan senjata yang beracun. Racun yang terdapat dalam pedang tersebut dapat menyerang sistem syaraf otak sehingga mampu melemahkan otak dan juga dapat menyerang jantung.

3. Tunggal Panaluan

Senjata tradisional asal Sumut.Tunggal Panaluan (Foto: Istimewa/Instagram @nyamangallery)

Tunggal Panaluan ini merupakan senjata tradisional yang berbentuk tongkat. Biasanya, tunggal panaluan dimiliki oleh raja-raja Batak.

Banyak yang meyakini, tunggal panaluan ini memiliki kekuatan supranatural, detikers! Biasanya, senjata tradisional ini digunakan saat upacara adat seperti meminta hujan, menolak bala, dan sebagainya. Ukiran dari senjata ini berupa hewan atau manusia yang tersusun ke atas.

4. Piso Gaja Dompak

Apakah detikers kenal dengan Sisingamangaraja XII? Tenang, kita memang masih tetap membahas senjata tradisional, kok. Hubungannya dengan Sisingamangaraja XII lantaran senjata satu ini, piso gaja dompak, merupakan senjata dari pahlawan Sisingamangaraja XII.

Senjata ini dipergunakan Sisingamangaraja XII dalam upayanya mengusir penjajah Belanda dari Tanah Batak. Karena digunakan Sisingamangaraja XII, banyak yang meyakini senjata tersebut memiliki kekuatan supranatural detikers.

Meski terbilang lebih pendek dari pedang, apabila dibandingkan dengan belati, piso gaja dompak lebih panjang. Di bagian gagang piso gaja dompak dibuat ukiran berbentuk gajah dengan sarungnya berwarna hitam.

Senjata Tradisional Suku Batak Karo

1. Piso Tumbuk Lada

Kali ini kita berpindah ke masyarakat Karo, detikers. Senjata satu ini masih tergolong senjata tradisional khas Sumatera Utara. Piso tumbuk lada merupakan senjata khas dari Kerajaan Aru Karo dan Melayu pesisir timur.

Senjata tradisional asal Sumut.Piso Tumbuk Lada (Foto: Istimewa/Instagram @putrakelana216.pk)

Ukirannya memang boleh pendek detikers, tetapi senjata ini cukup berbahaya karena termasuk senjata yang beracun. Dengan ukurannya yang pendek, Piso tumbuk lada digunakan dalam pertarungan jarak dekat.

Meski termasuk senjata yang beracun, piso tumbuk lada bukan tergolong sebagai senjata berperang. Piso tumbuk lada lebih dikenal dengan ilmu magisnya.

2. Piso Surit

Selain Tumbuk Lada, orang Batak Karo juga punya Piso Surit. Nama senjata ini berasal dari bahasa Karo, yakni piso berarti 'pisau' dan surit berarti 'tarung'. Sesuai namanya, piso surit dulunya digunakan orang Karo untuk melawan pasukan penjajah Belanda.

Pisau ini punya bentuk melengkung dengan gagang bercabang dua. Detikers dapat melihat langsung senjata kebanggaan orang Karo ini di sejumlah museum, salah satunya di Museum Jamin Ginting yang ada di Desa Suka, Kabupaten Karo.

Senjata Tradisional Suku Nias

1. Toho

Jauh menyeberangi laut, senjata tradisional satu ini berasal dari Pulau Nias. Namanya adalah toho yang berarti tombak dalam bahasa Nias.

Melansir dari Warisan Budaya Indonesia, terdapat dua jenis toho yang digunakan masyarakat Nias, yaitu Toho Sondrami yang dipakai untuk berburu dengan ciri mata tombak yang memiliki kait dan Toho Bulusa atau Burusa yaitu tombak yang dipakai untuk berperang.

Senjata tradisional asal Sumut.Toho (Foto: Dok. Museum Pusaka Nias)

Toho merupakan benda yang digunakan Raja Sirao Uwu Zih, soerang tokoh utama dalam kisah tentang asal-usul Orang Nias untuk menguji sembilan orang anaknya yang salah satu dari mereka, jika berhasil melewati ujian akan diangkat menjadi raja.

Bahan mata Toho terbuat dari besi tempa oleh dikerjakan oleh para sihambu atau pandai besi. Panjang mata Toho dihitung dari ujung sampai pangkal mata Toho yang tersambung dengan kayu Akhe yang keras namun cukup lentur kira-kira 1,5 meter. Sedangkan di pangkalnya menggunakan kayu akhe yang dibuat runcing.

2. Baluse

Senjata tradisional khas Sumut ini digunakan para prajurit di Nias perlindungan terhadap tombak dan pedang. Melansir dari Museum Pusaka Nias, baluse berasal dari Hili'adulo, Nias Tengah.

Dalam sejarahnya, baluse menjadi salah satu senjata utama masyarakat suku Nias dalam berperang. Baluse juga digunakan sebagai pertahanan melawan Penjajahan Belanda yang bermukim di Gunungsitoli.

Senjata Tradisional Suku Batak Dairi

1. Piso Sanalenggam

Senjata tradisional satu ini memiliki banyak sebutannya lho, detikers. Sebutannya yang lain ialah piso sanalenngan, piso sinalenggam, piso sinalenggan, piso surik sinalenggan, sanalenggam.

Melansir dari van Zonneveld (2001), piso sanalenggam memiliki bentuk melebar dari gagang hingga ujung dengan satu sisi potong yang tajam. Pedang ini biasanya tidak memiliki rongga atau belahan tengah. Bentuknya menyerupai bentuk S dan dari gagang ke ujungnya berbentuk sedikit kurva.

Bahan yang digunakan dalam senjata ini terbuat dari kayu atau tanduk dengan hiasan ornamen di ujungnya. Ujung gagang membengkok ke arah kenop gagang. Kenop dan cincin gagangnya biasanya terbuat dari kuningan.

Sarungnya dibuat dari kayu dan permukaannya datar. Lebar lubang sarung dibuat lebih besar dari diameter pisau. "Piso Sanalenggam" digunakan oleh etnis Batak, terutama Suku Batak Dairi.

Senjata Tradisional Suku Melayu

1. Meriam Puntung

Beralih ke daerah Melayu, detikers. Senjata tradisional satu ini merupakan peninggalan sejarah yang bisa dijumpai di Istana Maimun. Senjata ini punya cerita menarik karena peletakannya di halaman istana di dalam sebuah bangunan rumah adat Batak Karo.

Selain itu, asal muasal penamaan senjata ini karena karena meriamnya tak utuh lagi alias buntung.

Meriam ini memiliki kisah yang berkaitan dengan Kerajaan Aru dan juga kisah dari Putri Hijau. Seperti senjata tradisional yang lain, meriam puntung dianggap memiliki kekuatan gaib yaitu dapat meledak walau sulut apinya tidak dinyalakan.

Meriam buntung di halaman Istana MaimunMeriam buntung di halaman Istana Maimun (Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikcom)

Namun dari sumber yang berhasil didapat detikSumut bahwa meriam puntung merupakan bukti penaklukan Kesultanan Deli terhadap Kerajaan Aru.

Mulai dari Piso Halasan sampai Meriam Puntung, semuanya merupakan senjata tradisional khas Sumatera Utara. Dari sepuluh senjata tadi, adakah yang berasal dari suku detikers?




(mff/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads