Mengenal Ulos, Kain Khas Masyarakat Batak yang Penuh Makna

Mengenal Ulos, Kain Khas Masyarakat Batak yang Penuh Makna

Datuk Haris Molana - detikSumut
Senin, 31 Okt 2022 05:02 WIB
Salah satu kerajinan khas Toba yang paling dikenal masyarakat adalah kain tradisionalnya yang bernama Ulos dan Sarung Batak. Intip proses pembuatannya yuks.
Ilustrasi penenun ulos. Foto: Pradita Utama
Medan -

Ketika berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut) pastinya detikers tak asing dengan kata-kata ulos. Ulos sendiri merupakan kain khas masyarakat Batak yang dibuat dengan cara ditenun. Kain ulos umumnya dapat ditemui diseluruh puak suku batak, mulai dari Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak dan Angkola. Keseluruhannya memiliki kain tenun yang disebut ulos.

Bagi masyarakat Batak, khususnya masyarakat Toba ulos diketahui sebagai simbol adat yang dinilai sakral dan tradisinya masih lestari. Tidak hanya sakral, ulos juga memiliki corak yang disebut ragi. Corak tersebut menjadi penentu fungsi dan tujuan ulos.

Karena itu, pemberian dan penerima ulos tidak sembarangan. Sebab ulos harus diberikan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Nah, bagi detikers yang belum mengetahui ragam jenis ulos yang ada di Sumut, berikut ulasannya seperti dilansir dari situs resmi Kemenparekraf RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ulos ragi hotang - simbol ikatan kasih sayang

Dalam pernikahan adat Batak, biasanya sepasang pengantin akan disampirkan sebuah kain ulos yang bernama ulos ragi hotang atau ulos marjabu. Kain ulos ini menjadi simbol ikatan kasih sayang yang diharapkan bisa seperti rotan atau yang disebut hotang oleh dalam bahasa Batak. Rotan terkenal sebagai bahan pengikat yang sangat kuat, sehingga filosofi itu menjadi doa bagi pengantin baru untuk tetap terikat kuat dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

ADVERTISEMENT

2. Ulos mangiring - simbol kesuburan

Biasanya ulos mangiring diberikan oleh orang tua (nenek) kepada cucu pertamanya dengan doa dan harapan kelak akan lahir anak berikutnya dalam keluarga tersebut. Ulos ini kemudian bisa dijadikan sebagai kain gendongan atau yang juga disebut ulos parompa. Selain itu, ulos mangiring juga kerap dipakai sebagai selendang atau yang juga dikenal dengan nama tali-tali dalam bahasa Batak.

3. Ulos ragidup - simbol kehidupan

Proses pembuatan ulos ragidup bisa dibilang paling sulit dan panjang dibanding jenis yang lain, karena hal ini pula harga ulos ragidup cukup mahal. Ada tiga bagian yang harus ditenun secara bertahap selama pembuatannya, yaitu 2 bagian sisi dan sebuah bagian tengah yang berisi tiga bagian dengan detail yang rumit. Setelah selesai dan dipandangi secara cermat, keseluruhan motifnya tampak nyata dan 'hidup'. Oleh karena itu ulos ragidup (ragi hidup) kerap dijadikan simbol dari kehidupan dan kebahagiaan dalam keturunan dengan umur yang panjang.

4. Ulos sadum - simbol suka cita

Ciri khas ulos sadum bisa terlihat dari dominasi aksen warna merah, motif bunga yang meriah, serta bingkai warna gelap di kedua sisinya. Ulos sadum ini disimbolkan sebagai motivasi dalam suatu keluarga agar selalu bersuka cita dan bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ulos sadum juga kerap dipakai sebagai hadiah atau kenang-kenangan kepada pejabat atau tamu istimewa.




(dhm/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads