Domino's Pizza Rugi Rp 60 Miliar Usai Pizza Tutup 312 Gerai

Domino's Pizza Rugi Rp 60 Miliar Usai Pizza Tutup 312 Gerai

Ignacio Geordi Oswaldo - detikSumut
Sabtu, 06 Sep 2025 03:10 WIB
Mau Coba? Pizza Topping Acar Ini Jadi Menu Baru Dominos
Foto: Sora News 24
Jakarta -

Domino's Pizza memutuskan untuk menutup 312 gerainya yang tersebar di seluruh dunia. Keputusan membuat restoran pizza tersebut mengalami kerugian bersih sebesar US$ 3,7 juta atau Rp 60,82 miliar.

Dikutip detikFinance dari Financial Review, dari 312 gerai yang ditutup, jumlah terbanyak ada di Jepang dengan 233 gerai. Domino's Pizza Enterprises selaku pengelola jaringan harus menelan biaya restrukturisasi hingga US$ 121 juta atau setara Rp 1,98 triliun (kurs Rp 16.438/dolar AS).

Kinerja perusahaan ini dinilai sangat jauh berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana mereka masih bisa mencetak laba sebesar $92,3 juta atau Rp 1,51 triliun. Secara keseluruhan Domino's Pizza Enterprises mengoperasikan 3.500 gerai di Australia, Selandia Baru, Eropa, dan Asia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di luar itu, jaringan pizza tersebut juga sudah memotong dividen terakhirnya dari 50,4 sen per lembar saham menjadi 21,5 sen per lembar saham. Membuat Domino's yang sangat diminati karena fasilitas pesan antarnya yang banyak digunakan saat pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

Ketua Eksekutif Domino's, Jack Cowin, mengatakan perusahaan kini akan berfokus pada langkah fundamental untuk menjaga daya saing. Termasuk penghematan biaya, investasi ulang pada pemasaran, serta dukungan tambahan bagi mitra waralaba.

Bahkan salah satu upayanya, Domino's Pizza Enterprises berencana menghentikan diskon dan penggunaan voucher. Alih-alih diskon dan voucer, perusahaan memakai strategi harga rendah sehari-hari demi bisa menghentikan kemerosotan penjualan yang mengakibatkan kerugian tahunan pertamanya dalam 20 tahun.

Sebab menurut Cowin, banyak pelanggan bingung dengan banyaknya diskon yang ditawarkan dan terbiasa membeli pizza hanya saat ada diskon khusus. Membuat penjualan sehari-harinya jadi sangat terdampak.

"Kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan. Salah satu masalahnya adalah orang-orang tidak mendapatkan kejelasan tentang penawaran yang bagus," kata Cowin.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads