Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diproyeksikan mencapai 2,78%. Nilai itu ternyata setara Rp 662 triliun.
"Kami menyampaikan bahwa tahun ini 2025 outlook dari APBN akan mencapai defisit 2,78% dari PDB," ujarnya dikutip detikFinance Rabu (23/7/2025).
Kondisi itu disampaikan Sri Mulyani kepada Presiden Prabowo Subianto saat rapat di Istana Kepresidenan, Selasa (22/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan sore itu membahas perkembangan pelaksanaan APBN 2025 hingga rancangan R-APBN 2026.
Jumlah defisit 2,78% setara dengan sekitar Rp 662 triliun, lebih besar dari target awal yang dipatok Rp 616 triliun. Sri Mulyani menyebut kenaikan defisit disebabkan perkembangan penerimaan negara yang lebih kecil dibanding realisasi belanja negara.
"Itu karena dari sisi penerimaan maupun dari sisi belanja negara," jelasnya.
Sebagai catatan, laporan APBN per Mei 2025 sudah menunjukkan defisit Rp 21 triliun atau setara 0,09% PDB. Padahal di bulan sebelumnya APBN masih surplus Rp 4,3 triliun. Hingga Mei, pendapatan negara tercatat Rp 995,3 triliun (33,1% target), sedangkan belanja negara sudah menyentuh Rp 1.016,3 triliun (28,1% target).
(astj/astj)