Sri Mulyani Ungkap Target Pertumbuhan Ekonomi 2026 5,2-5,8%, Siapkan Strategi

Anisa Indraini - detikSumut
Senin, 07 Jul 2025 21:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Dok. Tangkapan Layar via Detikcom)
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2026 mendatang dipatok mulai 5,2% hingga 5,8 %. Ia sudah menyiapkan beberapa strategi untuk bisa merealisasikan target tersebut.

"Pertumbuhan antara 5,2-5,8% untuk proyeksi 2026, tentu akan dibutuhkan upaya sangat keras untuk bisa mencapai target dan proyeksi pertumbuhan tersebut," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (7/7/2025) dikutip detikFinance.

Sri Mulyani mengatakan butuh upaya keras untuk bisa mencapai target tersebut. Berdasarkan laporan Panitia Kerja (Panja) penerimaan Komisi XI DPR RI, target pertumbuhan ekonomi tersebut telah mempertimbangkan peluang ke depan, faktor risiko, serta langkah kebijakan yang ditempuh oleh beberapa negara utama. Target tersebut juga telah memperhatikan roadmap pertumbuhan ekonomi di RPJMN 2025-2029.

"Dengan mempertimbangkan peluang ke depan, faktor risiko, serta langkah kebijakan yang ditempuh oleh beberapa negara utama, maka pertumbuhan ekonomi pada 2026 diperkirakan sebesar 5,2-5,8%," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal dalam kesempatan yang sama.

Pemerintah akan mempersiapkan sejumlah strategi dan kebijakan untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi. Dari sisi konsumsi rumah tangga sebagai kontributor terbesar bagi ekonomi, pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat antara lain dengan mendorong keberlanjutan konsumsi rumah tangga.

"Untuk itu berbagai program agar terus diperkuat mulai dari bantuan sosial seperti PKH, kartu sembako, PIP, KIP Kuliah, dan PBI JKN yang ditujukan untuk kelompok miskin dan rentan dengan sasaran berbasis DTSEN. Selain itu subsidi energi, program makan bergizi gratis (MBG), serta dukungan terhadap UMKM melalui insentif fiskal dan pembiayaan diarahkan untuk mencegah pemutusan hubungan kerja dan menjaga keberlangsungan usaha," beber Hekal.

Untuk pengeluaran konsumsi pemerintah, antara lain didorong melalui belanja yang produktif dan berkualitas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), memperkuat pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial), serta belanja yang memperkuat UMKM. Pemerintah juga akan melakukan efisiensi belanja non prioritas serta memperkuat lapangan usaha rakyat sehingga penghasilan rakyat meningkat.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork