Aceh Ekspor Kopi USD 6,25 Juta ke Amerika

Aceh

Aceh Ekspor Kopi USD 6,25 Juta ke Amerika

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 08 Apr 2025 21:00 WIB
Petani memasukkan buah kopi arabika gayo yang baru panen di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Sabtu (26/8/2023). Kopi arabika gayo yang merupakan komoditi andalan Aceh dari dataran tinggi gayo berdasarkan data Direktorat Bea Cukai Aceh telah diekspor hingga ke 15 negara di Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat, dan permintaan terus meningkat salah satunya ke Italia yang pada tahun ini melakukan permintaan kopi Aceh sekitar 60 ribu ton. ANTARA FOTO/FB Anggoro/tom.
Ilustrasi Kopi Gayo Aceh. (Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Banda Aceh -

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat Tanah Rencong melakukan ekspor kopi ke Amerika Serikat senilai USD 6,25 juta. Kopi termasuk salah satu komoditas yang dikirim ke luar negeri dengan total nilainya USD 12,83 juta.

Pejabat Fungsional Ahli Madya BPS Aceh, Oriza Santifa mengatakan, nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh pada bulan Februari 2025 sebesar USD 53,94 juta, naik sebesar 6,08 persen dibandingkan Januari. Kelompok komoditas terbesar yang diekspor adalah bahan bakar mineral sebesar USD 33,83 juta yang didominasi batubara.

"Share komoditas terbesar ekspor adalah Batubara 62,71 persen, kopi sebesar 23,79 persen atau USD 12,83 juta, serta berbagai produk kimia sebesar 2,53 persen atau USD 1,42 juta," kata Oriza dalam konferensi pers, Selasa (8/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPS mencatat komoditas ekspor lainnya dari Aceh adalah bahan anyaman (2,38 persen), daging dan olahan ikan (1,28 persen) serta buah-buahan (1,1 persen). Tiga negara yang menjadi tujuan ekspor pada Februari yaitu India dengan komoditas batubara USD 32,21 juta, diikuti Amerika Serikat untuk komoditas kopi senilai USD 6,25 juta dan Jepang dengan komoditas anyaman senilai USD 1,29 juta.

"Ekspor komoditas terbesar asal Provinsi Aceh selama bulan Februari ditujukan ke negara India sebesar USD 32,36 juta dengan komoditas utama berupa batubara," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Oriza menjelaskan, komoditas yang diekspor melalui pelabuhan di Aceh sebesar USD 38,02 juta atau 70,49 persen. Sementara sisanya dikirim lewat pelabuhan di provinsi lain senilai USS 15,92 juta.

Nilai ekspor terbesar di luar Aceh tercatat dilakukan melalui pelabuhan di Sumatera Utara yaitu senilai USD 15,90 juta. Sisanya dikirim lewat DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali dan lainnya.

Sementara nilai impor pada Februari tercatat sebesar USD 73,16 juta, turun sebesar 3,51 persen dibandingkan Januari. Selama bulan dua, nilai impor terbesar berasal dari komoditas bahan bakar mineral/gas yaitu senilai USD 58,97 juta.

Oriza menyebutkan, Aceh mengimpor komoditas bahan bakar mineral dari Amerika Serikat senilai USD 28,63 juta, dan dari Uni Emirat Arab senilai USD 23,65 juta. Selain itu, Tanah Rencong juta mengimpor bahan kimia anorganik dari Filipina senilai USD 8,25 juta.

"Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh pada bulan Februari mengalami defisit sebesar USD 19,22 juta," ujar Oriza.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads