Yasonna Laoly Ditunjuk jadi Komisaris Utama Siloam

Nasional

Yasonna Laoly Ditunjuk jadi Komisaris Utama Siloam

Anisa Indraini - detikSumut
Selasa, 26 Nov 2024 23:20 WIB
Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Selasa (24/11/2015). Dalam keteranganya Yasonna menjelaskan tentang perubahan PP 27 tahun 1983 yang mengatur tentang korban salah tangkap. Agung Pambudhy/Detikcom.
Yasonna H Laoly (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris perusahaan lewat Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly ditunjuk sebagai Komisaris Utama.

"Penunjukan Yasonna H Laoly sebagai Komisaris Utama merupakan langkah maju yang signifikan bagi Siloam dalam memperkuat kerangka kepatuhan hukum dan tata kelola. Melalui pengalaman puluhan tahun dalam pelayanan publik dan keahlian akademis, kepemimpinannya diharapkan dapat membawa tata kelola perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi," bunyi keterangan keterangan resmi Siloam, Selasa (26/11/2024), melansir detikFinance.

Dewan komisaris yang baru juga menghadirkan para pemimpin global terkemuka di bidang kesehatan seperti Toby Hall, serta seorang visioner strategis seperti Sigit Prasetya dan Andy Purwohardono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, David Utama sebagai Direktur Utama SILO. Gabriele Isacco Tironi, Surya Tatang dan Richard Kidarsa yang turut bergabung diharapkan dapat memperkuat perencanaan strategis dan inisiatif pertumbuhan Siloam.

"Siloam Hospitals memasuki babak baru dalam inovasi dan dampak. Bersama-sama, kami bertujuan untuk tidak hanya memenuhi, tetapi melampaui ekspektasi pasien dan pemangku kepentingan kami," ucap David Utama.

ADVERTISEMENT

Siloam mempertahankan anggota dewan sebelumnya seperti Atiff Gill, Daniel Phua, Kartini Sjahrir, dan Benny Haryanto Djie.

"Dengan panduan dari dewan yang sebelumnya dan yang baru diangkat, perseroan telah menyederhanakan proses, meningkatkan transparansi dan menerapkan strategi yang kokoh untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan mengoptimalkan efisiensi operasional," jelasnya.




(afb/afb)


Hide Ads